“ Stop, sampai di sini Tuhan ! Aku tidak sanggup lagi. Aku benar-benar tidak bisa. Kenapa satu masalah datang belum terselesaikan, datang masalah lain disusul masalah lain lagi ? Aku benar-benar tidak sanggup !”
Acapkali rentetan kata-kata itu kita dengar bahkan mungkin juga keluar dari mulut kita. Memang kita akui betapa amat sangat terbatasnya kemampuan manusia menghadapi segala sesuatu masalah dalam kehidupan ini. Wajar-wajar saja kalau kita berkata “aku tidak sanggup atau aku tidak mampu atau aku tidak bisa...”
Renungan kita hari ini adalah “AKU SANGGUP”, Filipi 4 : 13 dalam terjemahan bahasa Inggris [NIV] : “I can do everything through HIM who give me strength.” Rasul Paulus berkata “I can”, kata ini mengandung makna yang sangat dalam untuk direnungkan “Aku sanggup – aku bisa..” Pertanyaannya dimana letak rahasia kesanggupan Rasul Paulus ?
Perhatikan kata-kata Rasul Paulus dalam ayat ini. Ternyata kesanggupan Rasul Paulus dalam mengha...selengkapnya »
“ Stop, sampai di sini Tuhan ! Aku tidak sanggup lagi. Aku benar-benar tidak bisa. Kenapa satu masalah datang belum terselesaikan, datang masalah lain disusul masalah lain lagi ? Aku benar-benar tidak sanggup !”
Acapkali rentetan kata-kata itu kita dengar bahkan mungkin juga keluar dari mulut kita. Memang kita akui betapa amat sangat terbatasnya kemampuan manusia menghadapi segala sesuatu masalah dalam kehidupan ini. Wajar-wajar saja kalau kita berkata “aku tidak sanggup atau aku tidak mampu atau aku tidak bisa...”
Renungan kita hari ini adalah “AKU SANGGUP”, Filipi 4 : 13 dalam terjemahan bahasa Inggris [NIV] : “I can do everything through HIM who give me strength.” Rasul Paulus berkata “I can”, kata ini mengandung makna yang sangat dalam untuk direnungkan “Aku sanggup – aku bisa..” Pertanyaannya dimana letak rahasia kesanggupan Rasul Paulus ?
Perhatikan kata-kata Rasul Paulus dalam ayat ini. Ternyata kesanggupan Rasul Paulus dalam menghadapi segala sesuatu tantangan hidup bukan berasal dari kesanggupannya sendiri, kesanggupannya berasal dari DIA yaitu Tuhan Yesus Kristus. Saat menghadapi sakit, berbagai kesulitan bahkan maut sekalipun, Rasul Paulus sanggup menghadapinya. Dia tidak gentar, imannya tidak menjadi tawar saat menghadapi berbagai macam tantangan yang berat. Dia tahu pasti Tuhan memberi kesanggupan kepadanya.
Tentunya rasul Paulus juga ingat kata-kata Yesus “Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” [Matius 28 : 20]. Janji penyertaan Tuhan itulah yang membuat Rasul Paulus sanggup. Kitapun sanggup menghadapi segala sesuatu bersama Tuhan. Mari kita ukirkan dalam hati kita : “Bersama Tuhan aku bisa, aku sanggup”.