|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Angkatlah Mukamu dan Lihatlah Sekelilingmu |
|
Angkatlah Mukamu dan Lihatlah Sekelilingmu |
|
Minggu, 01 September 2019 |
|
|
|
|
|
Angkatlah Mukamu dan Lihatlah Sekelilingmu |
|
Yesaya 60:4 |
|
|
|
|
|
|
Angkatlah mukamu dan lihatlah sekelilingmu
Yesaya 60:4
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
Ada seorang laki-laki bernama Ditt. Dia hidup di daerah Punjab India dan berasal dari salah satu kasta yang paling rendah. Pada suatu hari dia mendengar tentang Yesus Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia, yang datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dia senang mendengar berita itu dan berharap menerima keselamatan dari Yesus. Dia mencoba belajar tentang Kekristenan dari seorang Kristen yang ada di daerah yang dekat tempat tinggalnya, sebelum dia mengunjungi seorang pendeta.
Lalu dia berjalan sejauh 40 kilometer untuk menemui seorang pendeta untuk minta dibaptiskan. Pendeta itu mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji pengetahuannya tentang iman Kristen dan dia bisa menjawabnya. Lalu pendeta itu membaptis Ditt. Kemudian pe...selengkapnya » |
Angkatlah mukamu dan lihatlah sekelilingmu
Yesaya 60:4
Angkatlah mukamu dan lihatlah ke sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; anak-anakmu laki-laki datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan digendong.
Ada seorang laki-laki bernama Ditt. Dia hidup di daerah Punjab India dan berasal dari salah satu kasta yang paling rendah. Pada suatu hari dia mendengar tentang Yesus Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia, yang datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dia senang mendengar berita itu dan berharap menerima keselamatan dari Yesus. Dia mencoba belajar tentang Kekristenan dari seorang Kristen yang ada di daerah yang dekat tempat tinggalnya, sebelum dia mengunjungi seorang pendeta.
Lalu dia berjalan sejauh 40 kilometer untuk menemui seorang pendeta untuk minta dibaptiskan. Pendeta itu mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji pengetahuannya tentang iman Kristen dan dia bisa menjawabnya. Lalu pendeta itu membaptis Ditt. Kemudian pendeta itu menawarkan Ditt untuk tinggal bersamanya karena kalau pulang ke kampungnya dia akan ditolak oleh orang-orang di kampungnya. Tetapi Ditt menolak tawaran itu dan berkata bahwa dia punya keluarga besar yang dia sayangi dan tidak mau meninggalkan mereka demi menjadi orang Kristen.
Ditt pulang ke rumahnya, di mana dia tinggal bersama keluarga besarnya yang berjumlah 60 orang. Keluarganya marah karena Ditt telah menjadi orang Kristen. Mereka selalu mengolok-olok dia dan tidak mau makan bersama dia. Bahkan istrinya tidak mau memasak untuk dia. Tuan tanah di desanya juga tidak mau memberinya pekerjaan. Tapi Ditt tetap bersikap baik kepada istrinya dan keluarganya. Dia berkata kepada majikannya bahwa dia akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuknya. Dia mengambil sikap bahwa dengan imannya yang baru itu dia akan memberi manfaat kepada orang-orang di sekitarnya.
Orang-orang bertanya kepadanya apakah yang dia dapat dengan menjadi orang Kristen? Uang, pekerjaan, atau apa? Dia menjawab bahwa dia tidak mendapat apa-apa, masih mengerjakan pekerjaannya semula, juga masih tinggal di rumahnya yang lama. Dia berkata bahwa dia telah mengenal Tuhan yang benar, yang mengasihi dan memperlakukan semua manusia dengan kasih yang sama, tidak peduli dari kasta apapun. Perlahan-lahan dia dapat meyakinkan orang-orang di kampungnya. Mula-mula isterinya, kemudian saudara-saudaranya, dan orang-orang di kampungnya. Sampai akhirnya banyak orang di kampungnya yang menerima Kristus.
Saudara, kita seringkali tidak mengetahui bagaimana Roh Kudus bekerja dalam hidup orang-orang di luar Kekristenan. Dia bisa menggerakkan orang-orang untuk datang kepada Kristus. Kita hanyalah alat-Nya, asal mau dipakai oleh-Nya.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|