|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu [Mazmur 63:5] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Apa Balasan Kita? |
|
Apa Balasan Kita? |
|
Rabu, 26 April 2017 |
|
|
|
|
|
Apa Balasan Kita? |
|
Mazmur 116:8-17 |
|
|
|
|
|
|
Dalam masa perbudakan di Amerika abad 18 – 19, budak bisa diperjualbelikan di pasar budak dengan cara lelang. Setiap pemilik budak harus ke kantor urusan budak untuk memiliki maupun membebaskan budak dan mendapat surat keterangan. Pada suatu ketika seorang pemuda perantau dari Inggris, pekerja sebuah tambang emas, datang di lelang budak. Dia sebagai penawar tertinggi atas seorang budak wanita. Dia mengajak budak itu ke kantor. Sepanjang jalan budak itu marah-marah, memukuli dan mencaci maki karena akan menderita selama menjadi budak. Pemuda itu keluar dari kantor dan menyerahkan surat keterangan bebas kepada budak itu. Ketika wanita itu melihat surat keterangan bebas, dia bersujud dan berterima kasih sambil mengatakan bahwa dia ingin membalas kebaikan pemuda itu dengan menyerahkan hidup sepenuhnya.
Bagi Pemazmur, Tuhan telah meluputkannya dari maut dan membawa kepada kehidupan. Dia merasa sangat berhutang, sehingga berkata, “Bagaimana dapat kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?” Dia tidak hanya berhenti dengan pertanyaan, tetapi mewujudkannya dengan tindakan untuk membalas kasih Tuhan. Dia mengangk...selengkapnya » |
Dalam masa perbudakan di Amerika abad 18 – 19, budak bisa diperjualbelikan di pasar budak dengan cara lelang. Setiap pemilik budak harus ke kantor urusan budak untuk memiliki maupun membebaskan budak dan mendapat surat keterangan. Pada suatu ketika seorang pemuda perantau dari Inggris, pekerja sebuah tambang emas, datang di lelang budak. Dia sebagai penawar tertinggi atas seorang budak wanita. Dia mengajak budak itu ke kantor. Sepanjang jalan budak itu marah-marah, memukuli dan mencaci maki karena akan menderita selama menjadi budak. Pemuda itu keluar dari kantor dan menyerahkan surat keterangan bebas kepada budak itu. Ketika wanita itu melihat surat keterangan bebas, dia bersujud dan berterima kasih sambil mengatakan bahwa dia ingin membalas kebaikan pemuda itu dengan menyerahkan hidup sepenuhnya.
Bagi Pemazmur, Tuhan telah meluputkannya dari maut dan membawa kepada kehidupan. Dia merasa sangat berhutang, sehingga berkata, “Bagaimana dapat kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku?” Dia tidak hanya berhenti dengan pertanyaan, tetapi mewujudkannya dengan tindakan untuk membalas kasih Tuhan. Dia mengangkat piala keselamatan dan menyerukan nama Tuhan. Membayar nazar di hadapan jemaat Tuhan. Dia memposisikan diri sebagai hamba dan Tuhan adalah majikan sehingga selalu taat akan perintah-Nya walaupun sukar untuk dilakukan.
Kita telah dipilih untuk menerima keselamatan dari Kristus secara gratis. Kita yang seharusnya menerima kematian kekal diubah menjadi kehidupan kekal. Dia memelihara hidup kita sekeluarga, menjawab doa kebutuhan kita. Kita berhutang kepada-Nya. Apakah dalam hati kita selalu ada pertanyaan, “Apa yang dapat kuberikan untuk membalas segala kebajikan-Nya?” Tidak ada lain yang bisa kita berikan sebagai balasan atas kasih-Nya selain menjadi hamba yang senantiasa taat akan perintah-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|