|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: ’Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?’ Jawabnya: ’Selayaknyalah aku marah sampai mati.’
Lalu Allah berfirman: ’Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Apa Yang Kita Anggap Penting ? |
|
Apa Yang Kita Anggap Penting ? |
|
Minggu, 29 Juli 2018 |
|
|
|
|
|
Apa Yang Kita Anggap Penting ? |
|
Yunus 4:9-10 |
|
|
|
|
|
|
Apa yang kita anggap penting?
Yunus 4:9-10
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: ’Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?’ Jawabnya: ’Selayaknyalah aku marah sampai mati.’
Lalu Allah berfirman: ’Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
Seringkali pemikiràn manusia tentang apa yang dianggapnya penting itu aneh. Sebagai contoh, ada orang yang memiliki hewan peliharaan, katakanlah seekor anjing. Dia menganggap anjing itu sangat penting, sehingga dia membelikan makanan khusus yang harganya tidak murah. Dia merawat anjing itu dengan rutin, memandikannya, menyisiri bulunya, memotong kukunya, membuang kotorannya dan membersihkan kandangnya, bahkan kalau perlu membawanya ke salon. Ketika anjing itu sakit dia berusaha sebisa mungkin untuk mengobatkan anjing itu, walaupun harus dengan membayar harga yang mahal. Sem...selengkapnya » |
Apa yang kita anggap penting?
Yunus 4:9-10
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: ’Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?’ Jawabnya: ’Selayaknyalah aku marah sampai mati.’
Lalu Allah berfirman: ’Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
Seringkali pemikiràn manusia tentang apa yang dianggapnya penting itu aneh. Sebagai contoh, ada orang yang memiliki hewan peliharaan, katakanlah seekor anjing. Dia menganggap anjing itu sangat penting, sehingga dia membelikan makanan khusus yang harganya tidak murah. Dia merawat anjing itu dengan rutin, memandikannya, menyisiri bulunya, memotong kukunya, membuang kotorannya dan membersihkan kandangnya, bahkan kalau perlu membawanya ke salon. Ketika anjing itu sakit dia berusaha sebisa mungkin untuk mengobatkan anjing itu, walaupun harus dengan membayar harga yang mahal. Semua itu dia lakukan demi hanya seekor binatang peliharaan. Tetapi kalau untuk saudara, teman apalagi tetangganya, yang adalah sesama manusia, apakah dia mempunyai kepedulian sebesar itu? Bila tetangganya sakit apakah dia akan berusaha menolong atau membawanya berobat? Bila ada temannya kekuarangan atau membutuhkan bantuan, apakah dia akan berusaha keras agar temannya tidak mengalami kesusahan?
Yunus marah karena pohon jaraknya dimakan ulat. Tetapi untuk penduduk kota Niniwe yang akan binasa dia sama sekali tidak ada kepedulian. Biasanya kita peduli dan sayang kepada sesuatu yang kita anggap penting. Kalau penting bagi kita, kita peduli. Tetapi untuk sesuatu yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan kita, kita tidak peduli.
Kita harus memiliki pemikiran yang benar tentang apa yang kita anggap penting. Tuhan menegur Yunus, karena dia menganggap penting sebatang pohon jarak dan menjadi marah ketika pohon jarak itu dimakan ulat. Tetapi dia tidak peduli dengan nasib penduduk Niniwe yang sebentar lagi akan binasa. Seharusnya dia lebih peduli kepada sesama manusia [jiwa-jiwa] yang jauh lebih berharga daripada sebatang pohon jarak.
Apakah kita mempunyai pemikiran yang benar tentang apa yang kita anggap penting? Apakah keselamatan jiwa-jiwa yang ada di sekitar kita merupakan hal yang penting bagi kita? Ataukah kita hanya menganggap penting hal-hal yang lain seperti hobby kita, gadget kita, binatang peliharaan kita, kendaraan kita?
Semoga Tuhan selalu membawa kita di dalam jalan-Nya. Amin.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|