|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Marilah kita terus berjuang untuk memelihara iman dan hidup benar sesuai dengan kehendak Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bebas Terus |
|
Bebas Terus |
|
Rabu, 05 April 2017 |
|
|
|
Kejahatan ada di mana-mana. Di dunia bisnis, politik, birokrasi pemerintahan bahkan institusi penegak hukum dan keagamaan pun tak kebal terhadapnya. Kejahatan seperti tak pernah sirna. Bersanding dan mengimbangi kekuatan kebaikan di dunia ini. Atau mungkin malah telah mulai mengalahkan kebaikan. Ungkapan ‘di dunia yang seperti ini kok masih ada ya orang baik seperti dia’ menunjukkan bahwa orang baik semakin langka. Dan kejahatan kian menjadi perilaku yang wajar saja. Dosa tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Korupsi dan suap terus terjadi, ada tokoh agama yang melakukan kejahatan seksual pada anak, transaksi bisnis diikuti dengan bonus-bonus maksiat, kejahatan pada wong cilik biasa saja, bahkan ada pendeta yang gemar kotbah tetapi sekaligus menjadi pengedar dan pemakai narkotika.
Perkembangan kejahatan yang kian menantang kehidupan dipikirkan oleh Tuan Joko Ndokondo. “Bagaimana orang Kristen dapat menjadi pebisnis yang baik dalam dunia bisnis yang menghalalkan perbuatan dosa? Bagaimana orang Kristen dapat menjadi politikus atau birokrat yang baik dalam dunia politik dan birokrasi yang bobrok? Bagaimana dalam dunia yang dikuasai kejahatan, iman dapat terus dipertahankan dan terpancar elok?” tanya Tuan Joko Ndokondo dalam hatinya. Bagi sang tuan, untu...selengkapnya » |
Kejahatan ada di mana-mana. Di dunia bisnis, politik, birokrasi pemerintahan bahkan institusi penegak hukum dan keagamaan pun tak kebal terhadapnya. Kejahatan seperti tak pernah sirna. Bersanding dan mengimbangi kekuatan kebaikan di dunia ini. Atau mungkin malah telah mulai mengalahkan kebaikan. Ungkapan ‘di dunia yang seperti ini kok masih ada ya orang baik seperti dia’ menunjukkan bahwa orang baik semakin langka. Dan kejahatan kian menjadi perilaku yang wajar saja. Dosa tidak lagi menjadi sesuatu yang menakutkan. Korupsi dan suap terus terjadi, ada tokoh agama yang melakukan kejahatan seksual pada anak, transaksi bisnis diikuti dengan bonus-bonus maksiat, kejahatan pada wong cilik biasa saja, bahkan ada pendeta yang gemar kotbah tetapi sekaligus menjadi pengedar dan pemakai narkotika.
Perkembangan kejahatan yang kian menantang kehidupan dipikirkan oleh Tuan Joko Ndokondo. “Bagaimana orang Kristen dapat menjadi pebisnis yang baik dalam dunia bisnis yang menghalalkan perbuatan dosa? Bagaimana orang Kristen dapat menjadi politikus atau birokrat yang baik dalam dunia politik dan birokrasi yang bobrok? Bagaimana dalam dunia yang dikuasai kejahatan, iman dapat terus dipertahankan dan terpancar elok?” tanya Tuan Joko Ndokondo dalam hatinya. Bagi sang tuan, untuk dapat melawan kejahatan, orang Kristen tidak cukup menjadi orang baik tetapi lebih dari itu menjadi orang benar. Bukankah orang percaya sudah dibenarkan oleh Tuhan. Oleh sebab itu mesti berupaya hidup benar di hadapan Allah dan manusia. Dalam pada itu mesti bergumul terus dan berjuang terus dalam dunia yang gelap oleh kejahatan ini. Bukankah justru dalam dunia yang gelap ini orang percaya diutus untuk memantulkan terang Tuhan. Sambil berupaya tidak dicemarkan oleh kejahatan dunia ini. Jadi selama kita hidup, selama itu pula kita terus berjuang. Pertama, berjuang untuk hidup benar. Melawan segala tabiat lama dalam diri kita. Kedua, berjuang untuk menjadi saksi Tuhan di tengah dunia yang dikuasai kejahatan. Orang percaya akan berhenti dari perjuangan itu dan akan bebas terus selamanya hanya ketika sudah mati di dalam Tuhan. Meski tidak sedang berceramah di hadapan pendengar setianya, Tuan Joko Ndokondo tetap berkata, “Ssssttt.....ttt, jangan bilang siapa-siapa ya?” Kata-kata itu sekaligus menjadi tanda penutup perenungannya.
Jemaat yang terkasih, Tuhan sudah menyediakan tempat bagi kita di sorga. Sebuah tempat tujuan akhir kita sebab di sanalah kita berhenti dari jerih-lelah perjuangan hidup kita di dunia ini. Di sanalah kita bebas terus selama-lamanya. Oleh sebab itu selama kita hidup di dunia ini marilah kita terus berjuang untuk memelihara iman dan hidup benar sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan sia-siakan hidup kita dengan berbagai perbuatan dosa dan kejahatan dunia ini. Selamat berjuang, kelak kita bebas terus!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|