|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ingat setiap perkara terjadi dalam hidup kita, sebagai alat Tuhan untuk membentuk karakter kita, maka bersyukurlah
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Benarkah Sebuah Ujian |
|
Benarkah Sebuah Ujian |
|
Jumat, 19 Oktober 2018 |
|
|
|
|
|
Benarkah Sebuah Ujian |
|
Pengkobah 7:14,1Pet 1:6-7 |
|
|
|
|
|
|
Apakah bencana gempa dan tsunami yang beberapa hari yang lalu terjadi di Palu, Lombok merupakan sebuah ujian bagi penduduk disitu?benar sekali !. Bahkan boleh dikata ujian yang berat. Bayangkan bagaimana takutnya seorang anak kehilangan semua keluarganya yang mati diterjang gelombang tsunami, rumahnyapun hancur berkeping. Dia tidak tahu akan tinggal dimana, makan apa, mau berbuat apa. Berita TV tadi memberi judul ’Anak Tanpa Ortu’
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sehubungan dengan ujian, agar kita dapat berkata lebih bijak dalam menanggapi musibah yang dialami saudara2 kita di Palu dan Lombok.
Pertama, setiap perkara yang kita hadapi sebenarnya adalah ujian bagi kita. Ujian bukan hanya terjadi saat kita mendapat musibah. Ketika kita tidak mendapat musibahpun sesungguhnya juga merupakan ujian. Ketika musibah datang, masihkah kita tetap percaya kepada Tuhan? masihkah kita tetap berharap kepada-Nya? Ketika musibah tidak melanda , bahkan ketika kita hidup serba baik, atau berkelimpahan. Apakah kita berterimakasih...selengkapnya » |
Apakah bencana gempa dan tsunami yang beberapa hari yang lalu terjadi di Palu, Lombok merupakan sebuah ujian bagi penduduk disitu?benar sekali !. Bahkan boleh dikata ujian yang berat. Bayangkan bagaimana takutnya seorang anak kehilangan semua keluarganya yang mati diterjang gelombang tsunami, rumahnyapun hancur berkeping. Dia tidak tahu akan tinggal dimana, makan apa, mau berbuat apa. Berita TV tadi memberi judul ’Anak Tanpa Ortu’
Ada beberapa hal yang perlu dipahami sehubungan dengan ujian, agar kita dapat berkata lebih bijak dalam menanggapi musibah yang dialami saudara2 kita di Palu dan Lombok.
Pertama, setiap perkara yang kita hadapi sebenarnya adalah ujian bagi kita. Ujian bukan hanya terjadi saat kita mendapat musibah. Ketika kita tidak mendapat musibahpun sesungguhnya juga merupakan ujian. Ketika musibah datang, masihkah kita tetap percaya kepada Tuhan? masihkah kita tetap berharap kepada-Nya? Ketika musibah tidak melanda , bahkan ketika kita hidup serba baik, atau berkelimpahan. Apakah kita berterimakasih kepada Tuhan? Tetapkah kita terus mengucap syukur kepada-Nya? Tetapkah kita mengandalkanNya dan dapat berkata ini semua karena kasih karuniaNya? Tetapkah kita hidup bertanggung jawab atas apa yang dilimpahkanNya? Tetapkah kita menjadi orang yang rendah hati dan tidak menjadi sombong karena keberadaan kita yang diberkati?
Kedua, Ujian bukan hanya bagi mereka yang mengalami penderitaan namun juga bagi mereka yang melihatnya. Sebagai bagian dari bangsa ini, ketika kita melihat saudara-saudara kita yang mengalami ujian yang berat seharusnya kita mencoba meringankan beban penderitaan mereka melalui uluran tangan kita. Hal ini kita lakukan sebagai wujud kasih kita. Jadi sekalipun kita tidak kena gempa, ujian juga berlaku bagi kita.
Ketiga, Ujian itu bukan datang dari Tuhan.Firman Tuhan dengan tegas mengatakan:’....Ia sendiri tidak mencobai siapapun.’[yak 1:13]. Kita dicobai oleh keinginan diri sendiri, oleh si jahat, oleh keadaan sekitar kita. Tuhan tidak mencobai kita. Ia hanya mengijinkan pencobaan itu terjadi atas kita agar iman dan kasih kita kepadaNya semakin teruji.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|