|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan takut dengan badai hidup, karena Allah sedang memproses kita menjadi batu berlian yang mahal. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bertahan Saat Melewati Proses |
|
Bertahan Saat Melewati Proses |
|
Selasa, 31 Juli 2018 |
|
|
|
|
|
Bertahan Saat Melewati Proses |
|
Markus 4:36-40 |
|
|
|
|
|
|
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Markus 4:36-40
Kejadian yang dialami oleh murid-murid Yesus di atas merupakan gambaran mengenai badai yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Dalam menyeberangi lautan kehidupan tidak selamanya kita menghadapi cuaca yang cerah. Ada kalanya badai datang menerpa hidup kita. Dan sebagaimana yang dialami oleh murid-murid Yesus, badai yang datang merupakan suatu hal yang dapat membuat kita semua gentar dan goyah dalam iman kita. Dari kisah di atas ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kita tetap kuat dalam menghadapi badai kehidupan. Berikut 3 cara untuk...selengkapnya » |
Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Markus 4:36-40
Kejadian yang dialami oleh murid-murid Yesus di atas merupakan gambaran mengenai badai yang sering kita alami dalam kehidupan kita. Dalam menyeberangi lautan kehidupan tidak selamanya kita menghadapi cuaca yang cerah. Ada kalanya badai datang menerpa hidup kita. Dan sebagaimana yang dialami oleh murid-murid Yesus, badai yang datang merupakan suatu hal yang dapat membuat kita semua gentar dan goyah dalam iman kita. Dari kisah di atas ada beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kita tetap kuat dalam menghadapi badai kehidupan. Berikut 3 cara untuk menghadapinya :Pertama. Datang pada Yesus. Ketika badai datang menerpa dan perahu mulai dimasuki air, hal yang pertama mereka lakukan bukanlah keluar dari perahu dan terjun ke air, tetapi mereka mencari Yesus!. Kedua. Bangkitkan roh-mu Badai yang menerpa perahu Yesus dan murid-muridNya membuat murid-muridNya sangat ketakutan. Manusia batiniah/roh kita harus senantiasa lebih kuat dibanding manusia jasmani kita. Roh kita harus juga lebih kuat dibanding dengan jiwa kita. Ketiga. Temukan Potensi diri. Ketika badai menerpa perahu mereka pada saat itu, Yesus bertanya kepada murid-muridNya: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mrk 4: 40. Yesus mencoba membantu murid-muridNya untuk mengenali potensi yang sebenarnya ada dalam diri mereka. Yesus tahu bahwa murid-muridNya sanggup untuk menghadapi masalah seberat apapun. Dan bahkan mereka mampu memiliki iman yang mengalahkan dunia.
Saudara terkasih, kita pasti tahu bahwa sebuah batu berlian yang indah dan mahal harganya adalah dibentuk dan diproses dari sebuah batu yang terpendam yang pada mulanya tidak memiliki nilai dan bahkan jauh dari indah. Demikian juga dengan kita semua, kita semua bagaikan berlian yang ketika digali dan diproses akan menjadi individu yang memiliki potensi yang luar biasa. Tanpa disadari kita akan melakukan perbuatan-perbuatan yang lebih besar dari yang pernah Dia lakukan [Yoh 14:12].
Masalah apapun yang kita hadapi, biarlah itu menjadi pemicu bagi hidup kita untuk menyiapkan hidup kita menjadi lebih baik. Tuhan ingin agar kita dapat mengembangkan kapasitas hidup kita. di saat menghadapi badai hidup. Dia ingin agar kita dapat menjadi individu yang lebih tangguh untuk melakukan rencanaNya yang besar dalam hidup kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|