|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Orang yang bertobat menghasilkan buah pertobatan dan hidupnya men |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Buah Pertobatan |
|
Buah Pertobatan |
|
Rabu, 20 Juni 2018 |
|
|
|
|
|
Buah Pertobatan |
|
Matius 3:8 |
|
|
|
|
|
|
Anak SD akan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan tentang tanam-tanaman yang diajarkan kepada merekaketika diajak keluar kelas. Kepada mereka ditunjukkan secara visual jenis-jenis tanaman dan pepohonan yang ada di sekitar mereka. Pohon mangga menghasilkan buah mangga. Pohon jambu menghasilkan buah jambu. Pohon pepaya menghasilkan buah pepaya, dan seterusnya. Dari buahnya kita mengenal pohonnya. Setiap jenis pohon menghasilkan buah yang khas. Ini adalah sesuatu hal yang alamiah.
Dalam Matius 3:1-12, Yohanes Pembabtis menyampaikan hal yang sama, sesuatu yang sebenarnya sangat alamiah. Dengan jelas dan tegas ia mengatakan bahwa orang yang menyatakan dirinya sudah bertobat pasti menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Sebagai seorang pengajar kebenaran Taurat, seharusnya orang Farisi menghasilkan buah pertobatan seperti yang diajarkannya. Pertama, kejujuran bukan kemunafikan. Orang farisi suka berdoa hanya untuk dilihat orang banyak, padahal hati mereka jauh dari Tuhan. Kedua, kepedulian membebaskan yang tertindas bukan membebani orang dengan peraturan agamawi. Ketiga, kerendahan hati untuk belajar kebenaran buk...selengkapnya » |
Anak SD akan lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan tentang tanam-tanaman yang diajarkan kepada merekaketika diajak keluar kelas. Kepada mereka ditunjukkan secara visual jenis-jenis tanaman dan pepohonan yang ada di sekitar mereka. Pohon mangga menghasilkan buah mangga. Pohon jambu menghasilkan buah jambu. Pohon pepaya menghasilkan buah pepaya, dan seterusnya. Dari buahnya kita mengenal pohonnya. Setiap jenis pohon menghasilkan buah yang khas. Ini adalah sesuatu hal yang alamiah.
Dalam Matius 3:1-12, Yohanes Pembabtis menyampaikan hal yang sama, sesuatu yang sebenarnya sangat alamiah. Dengan jelas dan tegas ia mengatakan bahwa orang yang menyatakan dirinya sudah bertobat pasti menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. Sebagai seorang pengajar kebenaran Taurat, seharusnya orang Farisi menghasilkan buah pertobatan seperti yang diajarkannya. Pertama, kejujuran bukan kemunafikan. Orang farisi suka berdoa hanya untuk dilihat orang banyak, padahal hati mereka jauh dari Tuhan. Kedua, kepedulian membebaskan yang tertindas bukan membebani orang dengan peraturan agamawi. Ketiga, kerendahan hati untuk belajar kebenaran bukan selalu menyalahkan. Orang Farisi merasa dirinya benar dan menyalahkan orang lain.
Pertanyaannya yang perlu kita renungkan: Sudahkan kita bertobat ?. Sudahkan kita menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan ? Sudahkan kita jujur di hadapan Allah dan semua orang ? Sudahkan kita menolong orang lain yang tertindas dan terbelenggu oleh ikatan dosa ? Bersediakah kita terus belajar dan melakukan kebenaran Firman Tuhan ? Ingatlah, bahwa kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api [ayat 10]. Marilah kita gunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|