|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. [Matius 24:36] |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bukan Pilihan |
|
Bukan Pilihan |
|
Kamis, 13 Juni 2019 |
|
|
|
|
|
Bukan Pilihan |
|
1 Petrus 1:13-25 |
|
|
|
|
|
|
Setiap saat begitu banyak pilihan ada di hadapan kita. Dari mulai “buka mata” di pagi hari kita sudah harus bisa menentukan pilihan apa yang harus kita lakukan sepanjang hari. Apa yang menjadi prioritas kita pada hari itu. Namun ada satu yang tidak bisa kita pilih yaitu hidup kudus . Artinya hidup kudus bukan pilihan tetapi keharusan karena kita adalah murid Kristus, Sang Kudus itu.
Dari perikop yang kita baca hari ini, ada beberapa hal yang Rasul Petrus ajarkan bagaimana agar kita selalu hidup kudus selama kita di dunia ini. Pertama, senantiasa minta hikmat akal budi dari Tuhan [ayat 13]. Mengapa ? Karena hanya Tuhanlah yang bisa memberikan kepada kita hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian [Amsal 2:6]. Kedua, harus bisa mengendalikan diri [ayat 14]. Kita diingatkan agar jangan menuruti hawa nafsu yang menguasai kita pada waktu kebodohan . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebodohan adalah sifat-sifat bodoh yang terkadang muncul di saat kita “emosi tinggi” tidak terkendali, misalnya saat marah, jengkel, kehilangan pikiran sehat, mata gelap, ucapan-ucapan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang murid Kristus. Ketiga, harus selalu waspada [ayat 17]. Dikatakan hendaknya kita hidup dalam ketakutan selama menumpang di dunia ini. Meng...selengkapnya » |
Setiap saat begitu banyak pilihan ada di hadapan kita. Dari mulai “buka mata” di pagi hari kita sudah harus bisa menentukan pilihan apa yang harus kita lakukan sepanjang hari. Apa yang menjadi prioritas kita pada hari itu. Namun ada satu yang tidak bisa kita pilih yaitu hidup kudus . Artinya hidup kudus bukan pilihan tetapi keharusan karena kita adalah murid Kristus, Sang Kudus itu.
Dari perikop yang kita baca hari ini, ada beberapa hal yang Rasul Petrus ajarkan bagaimana agar kita selalu hidup kudus selama kita di dunia ini. Pertama, senantiasa minta hikmat akal budi dari Tuhan [ayat 13]. Mengapa ? Karena hanya Tuhanlah yang bisa memberikan kepada kita hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian [Amsal 2:6]. Kedua, harus bisa mengendalikan diri [ayat 14]. Kita diingatkan agar jangan menuruti hawa nafsu yang menguasai kita pada waktu kebodohan . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebodohan adalah sifat-sifat bodoh yang terkadang muncul di saat kita “emosi tinggi” tidak terkendali, misalnya saat marah, jengkel, kehilangan pikiran sehat, mata gelap, ucapan-ucapan yang tidak pantas keluar dari mulut seorang murid Kristus. Ketiga, harus selalu waspada [ayat 17]. Dikatakan hendaknya kita hidup dalam ketakutan selama menumpang di dunia ini. Mengapa ? Orang yang takut akan selalu bertindak hati-hati, tidak gegabah/sembrono, berpikir matang sebelum bertindak, selalu waspada dalam setiap sikon. Keempat, selalu ingat pengorbanan Kristus [ayat 18,19]. Saat kebimbangan datang ada “pilihan bagus” namun tidak kudus ingat keselamatan yang Tuhan berikan melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Kelima, kita tidak boleh menunda-nunda waktu [ayat 24]. Kita tidak boleh berpikir hidup kudusnya nanti saja kalau sudah “tua”, sudah dekat “liang lahat”. Sekarang masih banyak kesempatan untuk hidup “enak, nikmat”. Kita tahu umur manusia ada di tangan Tuhan, terkadang masih muda belia Tuhan sudah panggil. Ingat apa yang pemazmur katakan dalam Maz 105:15,16 “ Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|