|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. [2 Tim 4:2]
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Bunglon ??? |
|
Bunglon ??? |
|
Jumat, 15 November 2019 |
|
|
|
|
|
Bunglon ??? |
|
1 Korintus 9:20-23 |
|
|
|
|
|
|
Saat mendengar atau mengingat kata bunglon, pikiran kita pasti akan tertuju ke sosok reptil dengan kemampuan mengubah warna. Di bangku sekolah kita tahu bahwa bunglon mengubah warna kulit untuk mengelabuhi musuh atau berkamuflase. Dengan kemampuannya itu bunglon juga bisa mempunyai arti kiasan untuk orang yang tidak tetap pendiriannya, memihak ke sana sini asal menguntungkan dirinya.
Dari bacaan renungan hari ini kita membaca seakan Rasul Paulus menjadi seperti “bunglon” : Pertama, Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat [ayat 20]. Kedua, Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat [ayat 21] Ketiga, Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua ora...selengkapnya » |
Saat mendengar atau mengingat kata bunglon, pikiran kita pasti akan tertuju ke sosok reptil dengan kemampuan mengubah warna. Di bangku sekolah kita tahu bahwa bunglon mengubah warna kulit untuk mengelabuhi musuh atau berkamuflase. Dengan kemampuannya itu bunglon juga bisa mempunyai arti kiasan untuk orang yang tidak tetap pendiriannya, memihak ke sana sini asal menguntungkan dirinya.
Dari bacaan renungan hari ini kita membaca seakan Rasul Paulus menjadi seperti “bunglon” : Pertama, Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat [ayat 20]. Kedua, Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat [ayat 21] Ketiga, Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka [ayat 22]
Yang menarik adalah perbedaan tujuan “membunglonkan” diri dari Rasul Paulus bukanlah untuk kepentingan atau keuntungan pribadi tetapi kerinduan untuk memenangkan mereka juga semua dilakukan Rasul Paulus karena Injil [ayat 23]
Bagaimana dengan kita? Mungkin situasi dan kondisi kadang membuat kita harus seperti bunglon saat kita berbagi berita sukacita yaitu berita keselamatan kepada mereka yang ada di sekitar kehidupan kita agar kehadiran kita bisa diterima dengan senang hati. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|