|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita telah diangkat menjadi anak Allah yang mulia, oleh karena itu marilah kita hidup dengan cara terhormat dan menghormati kepercayaan itu. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Diangkat Menjadi Mulia |
|
Diangkat Menjadi Mulia |
|
Senin, 04 April 2016 | Tema: Imamat Yang Rajani |
|
|
|
|
|
Diangkat Menjadi Mulia |
|
Efesus 5:1-2 |
|
|
|
|
|
|
Sepasang suami istri yang sudah menikah hampir lima tahun berdoa kepada Tuhan untuk bisa mendapatkan seorang anak. Namun apa yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, hingga suatu saat ada seseorang yang sengaja membuang kardus berisi bayi yang baru lahir di halaman rumahnya. Ketika melihatnya, ia merasa senang sekali sebab apa yang didoakannya terkabul meskipun itu bukan anaknya sendiri. Ia dan suaminya memberikan perhatian dan kasih sayang yang baik hingga anak itu menjadi remaja. Tetapi kasih sayang itu disalahartikan oleh sang anak dengan kehidupan yang sembarangan karena anak merasa sebagai penguasa dan bukan sebagai anak yang dikasihi. Hal itu menyebabkan kedua orangtuanya merasa kecewa karena mereka melihat anaknya tidak tahu berterima kasih dan tidak bersyukur akan apa yang telah dinikmatinya. Hampir saja mereka mengungkit masa lalu anak tersebut.
Gambaran ini semestinya kita pahami bahwa kita, sebagai orang percaya, seharusnya berterima kasih dengan apa yang telah kita alami sebab Allah telah mengambil kita dari lumpur dosa dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Oleh karenanya kita harus belajar untuk hidup sebagai “bangsawan”. Ketika kita dijadikan anak, sesungguhnya kita mempunyai gelar nigrat, yaitu anak-anak kerajan Allah. Jadi kita pun harus ber...selengkapnya » |
Sepasang suami istri yang sudah menikah hampir lima tahun berdoa kepada Tuhan untuk bisa mendapatkan seorang anak. Namun apa yang ditunggu-tunggu tidak kunjung datang, hingga suatu saat ada seseorang yang sengaja membuang kardus berisi bayi yang baru lahir di halaman rumahnya. Ketika melihatnya, ia merasa senang sekali sebab apa yang didoakannya terkabul meskipun itu bukan anaknya sendiri. Ia dan suaminya memberikan perhatian dan kasih sayang yang baik hingga anak itu menjadi remaja. Tetapi kasih sayang itu disalahartikan oleh sang anak dengan kehidupan yang sembarangan karena anak merasa sebagai penguasa dan bukan sebagai anak yang dikasihi. Hal itu menyebabkan kedua orangtuanya merasa kecewa karena mereka melihat anaknya tidak tahu berterima kasih dan tidak bersyukur akan apa yang telah dinikmatinya. Hampir saja mereka mengungkit masa lalu anak tersebut.
Gambaran ini semestinya kita pahami bahwa kita, sebagai orang percaya, seharusnya berterima kasih dengan apa yang telah kita alami sebab Allah telah mengambil kita dari lumpur dosa dan menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya. Oleh karenanya kita harus belajar untuk hidup sebagai “bangsawan”. Ketika kita dijadikan anak, sesungguhnya kita mempunyai gelar nigrat, yaitu anak-anak kerajan Allah. Jadi kita pun harus berlaku sebagaimana tata cara hidup kerajaan yang tidak sembarangan. Pergaulan, perkataan, sikap, dan tingkah laku kita harus mencerminkan sebagai orang yang terhormat.
Namun sayangnya yang seringkali terjadi adalah kita masih hidup dalam manusia lama kita. Sembrono dengan hidup kita dan tidak menganggap penting status sebagai anak-anak Allah. Dan hal inilah yang menyebabkan kita tidak berkenan di hadapan Allah. Semakin kita tidak menganggap pentingnya status itu semakin pula kita hidup apa adanya dan seenaknya. Sehingga tidak heran kita mencoreng nama baik kerajaan Allah yang telah dipercayakan kepada kita. Dan tanpa kita sadari kita telah membuang sendiri atribut atau status kerajaan itu.
Oleh karenanya sadari bahwa kita ini telah diangkat menjadi orang yang terhormat dalam kerajaan Allah dan marilah kita menggunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Dengan demikian kita memberikan kemuliaan dan nama baik kepada yang telah mengangkat kita menjadi anak. Sebab kasih karunianya yang diberikan kepada kita sungguh teramat mulia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|