|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jangan pernah mengandalkan kekuatan kodrati diri dalam mengikut Kristus karena akan menghasilkan penyangkalan, tetapi ketika berketetapan untuk “menerima Roh Kudus”, maka Tuhanlah yang mengatur jalan hidup kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Dipulihkan Dengan Kekuatan Untuk Mengikut |
|
Dipulihkan Dengan Kekuatan Untuk Mengikut |
|
Rabu, 15 Maret 2017 |
|
|
|
|
|
Dipulihkan Dengan Kekuatan Untuk Mengikut |
|
Yohanes 21:19 |
|
|
|
|
|
|
Yesus telah menunjukkan perhatian dan pemeliharaan-Nya bagi para murid dengan menyiapkan hidangan pagi bagi mereka. Namun demikian masih ada hal lain yang penting untuk dikerjakan buat murid-murid-Nya, terutama untuk Petrus. Yakni percakapan dalam bentuk pertanyaan yang sama hingga 3 kali oleh Tuhan Yesus dengan tekanan makna yang berbeda [ayat 15-17]. Pertanyaan tersebut bukan hanya menyentuh hati nurani Petrus yang telah menyangkal Dia hingga 3 kali [Yohanes 18:17, 26, 27], tetapi sekaligus menuntun Petrus untuk menyadari bahwa kasih dan setianya kepada Tuhan Yesus bukan melalui kekuatan kodrat dirinya. Karena 3 tahun sebelumnya, Yesus pernah berkata, ”Ikutlah Aku...” [Matius 4:19]. Dan Petrus mengikuti-Nya tanpa keraguan. Kekaguman terhadap Yesus begitu menguasainya dan nampaknya ia melakukan hal itu dengan kekuatannya sendiri. Kemudian sampai di titik ia menyangkal Yesus dan hancurlah hatinya oleh perasaan bersalah. Dalam keadaannya yang demikian, ia akhirnya siap menerima semua yang diberikan Tuhan Yesus yang bangkit baginya. Dia menghembusi mereka dan berkata, ”Terimalah Roh Kudus.” [Yohanes 20:22].
Panggilan “ikutlah Aku” yang pertama adalah suatu ajakan untuk mengikut secara lahiriah. Sedang panggilan yang kedua, Yesus meminta pengorbanan da...selengkapnya » |
Yesus telah menunjukkan perhatian dan pemeliharaan-Nya bagi para murid dengan menyiapkan hidangan pagi bagi mereka. Namun demikian masih ada hal lain yang penting untuk dikerjakan buat murid-murid-Nya, terutama untuk Petrus. Yakni percakapan dalam bentuk pertanyaan yang sama hingga 3 kali oleh Tuhan Yesus dengan tekanan makna yang berbeda [ayat 15-17]. Pertanyaan tersebut bukan hanya menyentuh hati nurani Petrus yang telah menyangkal Dia hingga 3 kali [Yohanes 18:17, 26, 27], tetapi sekaligus menuntun Petrus untuk menyadari bahwa kasih dan setianya kepada Tuhan Yesus bukan melalui kekuatan kodrat dirinya. Karena 3 tahun sebelumnya, Yesus pernah berkata, ”Ikutlah Aku...” [Matius 4:19]. Dan Petrus mengikuti-Nya tanpa keraguan. Kekaguman terhadap Yesus begitu menguasainya dan nampaknya ia melakukan hal itu dengan kekuatannya sendiri. Kemudian sampai di titik ia menyangkal Yesus dan hancurlah hatinya oleh perasaan bersalah. Dalam keadaannya yang demikian, ia akhirnya siap menerima semua yang diberikan Tuhan Yesus yang bangkit baginya. Dia menghembusi mereka dan berkata, ”Terimalah Roh Kudus.” [Yohanes 20:22].
Panggilan “ikutlah Aku” yang pertama adalah suatu ajakan untuk mengikut secara lahiriah. Sedang panggilan yang kedua, Yesus meminta pengorbanan dan penyerahan diri dari dalam batin. Kini tidak ada yang lain di hadapan Petrus selain Tuhan Yesus Kristus. Apapun perubahan yang Allah lakukan dalam diri kita jangan pernah bersandar pada perubahan-perubahan itu, tetapi bangunlah kekuatan hanya di dalam satu pribadi, yaitu Yesus Kristus dan Roh Kudus yang Dia berikan kepada kita.
Kadang janji dan tekad kita berakhir pada penyangkalan dan ketidaktaatan karena kita tidak memiliki kekuatan untuk mewujudkannya Namun sebaliknya bukan hanya secara mental, tetapi sepenuhnya kita dapat “menerima Roh Kudus” yang berarti bersedia tunduk pada otoritas Ilahi. Maka hanya ada satu pribadi yang mengatur jalan hidup kita, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|