|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Marilah kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan senanghati, seakan-akan sedang bekerja untuk Tuhan, bekerja adalah ibadah. Ingat bahwa yang memberi berkat ialahTuhan Yesus Kristus. Dia akan datang segera dan memberi upah. Bagi Dialah sesungguhnya kita bekerja |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Widodo Gunawan |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Etos Kerja |
|
Etos Kerja |
|
Sabtu, 02 Juni 2018 |
|
|
|
|
|
Etos Kerja |
|
Kolose 3:23-24 |
|
|
|
|
|
|
Suatu saat, di perempatan jalan Gajahmada Kampung kali, saya melihat seorang anak perempuan kecil, penjual koran, menawarkan koran pada seorang pengendara motor, tapi tidak mau membeli koran. Anak kecil penjual koran terus menawarkan. Kemudian pengendara motor mengeluarkan uang dari dompet dan ia memberikan sebagai sedekah saja. Anak kecil tersebut menolak lalu meninggalkan motor tersebut, saya amati, ternyata dia menangis tersedu-sedu, dia merasa dianggap sebagai “pengemis”. Saya merasa bersimpati dan kagum pada gadis kecil penjual koran tersebut.
Beberapa waktu kemudian saya sengaja lewat di jalan yang sama, penjual koran yang sama melihat saya dan menawari koran. Saya buka jendela dan saya tanya harga koran berapa? Dia menjawab Rp 2000,-. Lalu saya mengambil uang Rp 5000,- dan memberikan padanya: “Dik kembaliannya buat adik ya”. Si anak kecil tersebut tidak mau menerima, dan tetap bersikukuh minta Rp 2000,- saja. Saya hanya bisa menghela nafas panjang. Kita me...selengkapnya » |
Suatu saat, di perempatan jalan Gajahmada Kampung kali, saya melihat seorang anak perempuan kecil, penjual koran, menawarkan koran pada seorang pengendara motor, tapi tidak mau membeli koran. Anak kecil penjual koran terus menawarkan. Kemudian pengendara motor mengeluarkan uang dari dompet dan ia memberikan sebagai sedekah saja. Anak kecil tersebut menolak lalu meninggalkan motor tersebut, saya amati, ternyata dia menangis tersedu-sedu, dia merasa dianggap sebagai “pengemis”. Saya merasa bersimpati dan kagum pada gadis kecil penjual koran tersebut.
Beberapa waktu kemudian saya sengaja lewat di jalan yang sama, penjual koran yang sama melihat saya dan menawari koran. Saya buka jendela dan saya tanya harga koran berapa? Dia menjawab Rp 2000,-. Lalu saya mengambil uang Rp 5000,- dan memberikan padanya: “Dik kembaliannya buat adik ya”. Si anak kecil tersebut tidak mau menerima, dan tetap bersikukuh minta Rp 2000,- saja. Saya hanya bisa menghela nafas panjang. Kita memang harus mendidik generasi penerus bangsa ini bukan bermental peminta-minta.
“Kerja adalah sebuah kehormatan’. Suatu pantangan bagi anak kita, generasi penerus memiliki “mental pengemis”.
Kerja bukanlah masalah uang semata, namun lebih mendalam mempunyai sesuatu arti bagi hidup kita. Kadang mata kita menjadi ’hijau’ melihat uang, sampai akhirnya melupakan apa arti pentingnya kebanggaan profesi yang kita miliki.Bukan masalah tinggi rendah atau besar kecilnya suatu profesi, namun yang lebih penting adalah etos kerja, dalam arti penghargaan terhadap apa yang kita kerjakan. Sekecil apapun yang kita kerjakan, sejauh itu memberikan rasa bangga di dalam diri, maka itu akan memberikan arti besar.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|