|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kesombongan punya naluri untuk menyembul ke permukaan meskipun diselimuti oleh ungkapan yang merendah. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Humblebrags |
|
Humblebrags |
|
Senin, 12 Februari 2018 |
|
|
|
Suatu hari sebuah status facebook seorang teman yang dikenal sebagai pribadi yang sederhana membuat mata terbelalak. Kira-kira begini bunyinya, ’Wah, aku bingung mau BERHEMAT bagaimana lagi. UANG JAJAN ANAK dari 7 JETI SEMINGGU sudah kupangkas jadi separuhnya! Tapi kepala masih saja nyut-nyutan dengan GAJI MEPET seperti ini.’
Dan status itu ramai menuai komentar dari mana-mana. Ada yang memuji-muji keberuntungannya yang bagi sebagian orang bagaikan mimpi. Ada juga yang mengecam keluhannya sebagai kamuflase untuk mewartakan ke’tajiran’nya. Sampai akhirnya si pemilik status menyatakan bahwa itu hanya status main-main. Ternyata dia sedang mengikuti tantangan membuat status ’humblebrags’.
Meninggikan diri dengan kemasan kalimat yang ’merendah’, itulah humblebrags. Saking seringnya menjumpai model yang seperti ini, sampai-sampai ada yang mendapat ide untuk melombakannya sebagai guyonan satire.
Di pasar, di perkumpulan RT, di arena olah raga, di layar tel...selengkapnya » |
Suatu hari sebuah status facebook seorang teman yang dikenal sebagai pribadi yang sederhana membuat mata terbelalak. Kira-kira begini bunyinya, ’Wah, aku bingung mau BERHEMAT bagaimana lagi. UANG JAJAN ANAK dari 7 JETI SEMINGGU sudah kupangkas jadi separuhnya! Tapi kepala masih saja nyut-nyutan dengan GAJI MEPET seperti ini.’
Dan status itu ramai menuai komentar dari mana-mana. Ada yang memuji-muji keberuntungannya yang bagi sebagian orang bagaikan mimpi. Ada juga yang mengecam keluhannya sebagai kamuflase untuk mewartakan ke’tajiran’nya. Sampai akhirnya si pemilik status menyatakan bahwa itu hanya status main-main. Ternyata dia sedang mengikuti tantangan membuat status ’humblebrags’.
Meninggikan diri dengan kemasan kalimat yang ’merendah’, itulah humblebrags. Saking seringnya menjumpai model yang seperti ini, sampai-sampai ada yang mendapat ide untuk melombakannya sebagai guyonan satire.
Di pasar, di perkumpulan RT, di arena olah raga, di layar televisi, di lingkungan sekolah, di tempat kerja ... di mana ada orang berkumpul, di situ kita temui humblebrags. Ruang lingkup rohani pun tidak luput dari hal ini.
Hati-hati dengan motivasi di balik setiap hal yang kita sampaikan. Baik lisan maupun tulisan. Sharing hal-hal rohani pun sangat bisa terpeleset menjadi ajang untuk mendulang pujian bagi diri sendiri. Ketika unsur SAYA menjadi dominan dan menggeser supremasi TUHAN ... berhati-hatilah.Jangan bosan berguru kepada Tuhan Yesus Kristus untuk belajar menjadi rendah hati.
Selalu ingat untuk berhati-hati. Tuhan tidak menyukai kecongkakan dan tinggi hati. Dua hal yang menjadi jaminan bagi perilaku congkak dan tinggi hati adalah kehancuran dan kejatuhan. Tentu saja kita ingin menjauhinya keduanya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|