|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Ya Tuhan, biarlah iman kami di dalamMu membawa banyak orang mengenalMU
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Dkn. Rachmat Sugianto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Iman Yang Berbuah |
|
Iman Yang Berbuah |
|
Sabtu, 12 Januari 2019 |
|
|
|
|
|
Iman Yang Berbuah |
|
Lukas 5:17-26 |
|
|
|
|
|
|
Pada musim menabur, pada umumnya seorang petani mempunyai iman dan harapan yang besar pada hasil yang nantinya akan dituai. Mereka mempersiapkan lahan, benih, pupuk, dan obat-obatan untuk membantu pertumbuhan benih yang telah disiapkan. Bahkan ada yang rela menggelontorkan uang yang cukup besar untuk modal pertaniannya. Selain usaha dan kerja keras menjaga serta merawat kesuburan tanamannya, tentunya mereka memiliki iman agar apa yang ditanam menghasilkan buah yang memuaskan.
Sama halnya dengan iman di dalam hidup kita bukan hanya iman yang pasif tetapi harus menghasilkan buah. Yesus dalam kisah ini, menggunakan momen yang tepat untuk menghasilkan buah. Dikisahkan ada seorang lumpuh yang digotong oleh empat temannya untuk berjumpa dengan Yesus. Ketika mereka sampai di mana Yesus sedang mengajar, mereka tidak mendapatkan akses jalan untuk bertemu dengan Yesus karena banyaknya orang yang berkumpul mendengarkan Yesus, termasuk di dalamnya terdapat orang-orang ahli taurat dan orang Farisi. Akan tetapi mereka tidak kehabisan akal untuk membawa temannya yang lumpuh kepada Yesus. Mereka naik ke atap rumah lalu menurunkan orang lumpuh itu. Yesus memakai momen ini untuk menyatakan diriNya, bukan hanya sebagai penyembuh yang luar biasa, tetapi juga menunjukkan bahwa Ia adala...selengkapnya » |
Pada musim menabur, pada umumnya seorang petani mempunyai iman dan harapan yang besar pada hasil yang nantinya akan dituai. Mereka mempersiapkan lahan, benih, pupuk, dan obat-obatan untuk membantu pertumbuhan benih yang telah disiapkan. Bahkan ada yang rela menggelontorkan uang yang cukup besar untuk modal pertaniannya. Selain usaha dan kerja keras menjaga serta merawat kesuburan tanamannya, tentunya mereka memiliki iman agar apa yang ditanam menghasilkan buah yang memuaskan.
Sama halnya dengan iman di dalam hidup kita bukan hanya iman yang pasif tetapi harus menghasilkan buah. Yesus dalam kisah ini, menggunakan momen yang tepat untuk menghasilkan buah. Dikisahkan ada seorang lumpuh yang digotong oleh empat temannya untuk berjumpa dengan Yesus. Ketika mereka sampai di mana Yesus sedang mengajar, mereka tidak mendapatkan akses jalan untuk bertemu dengan Yesus karena banyaknya orang yang berkumpul mendengarkan Yesus, termasuk di dalamnya terdapat orang-orang ahli taurat dan orang Farisi. Akan tetapi mereka tidak kehabisan akal untuk membawa temannya yang lumpuh kepada Yesus. Mereka naik ke atap rumah lalu menurunkan orang lumpuh itu. Yesus memakai momen ini untuk menyatakan diriNya, bukan hanya sebagai penyembuh yang luar biasa, tetapi juga menunjukkan bahwa Ia adalah prbadi yang memiliki otoritas untuk mengampuni dosa. Dengan kata lain, Yesus menyatakan diriNya sebagai Allah yang mahakuasa. Di samping itu, yang perlu kita lihat juga iman dari teman-teman si lumpuh yang pada akhirnya menghasilkan buah yang manis, yaitu si lumpuh dapat berjalan serta dosanya telah diampuni.
Jemaat terkasih, cerita ini menggambarkan iman dari beberapa orang yang melahirkan suatu keberanian untuk bertindak. Mereka bertindak berdasarkan iman untuk membawa si lumpuh agar bisa sembuh. Ekspresi iman itu mendatangkan kekaguman bagi orang-orang yang melihatnya. Iman yang pada akhirnya menghasilkan buah, sekaligus menjadi tempat bagi Yesus menyatakan diriNya sebagai Tuhan yang berkuasa. Oleh sebab itu, janganlah hendaknya iman kita pasif tanpa menghasilkan apapun, tetapi biarlah melalui iman itu, kita meyakini bahwa Tuhan akan memampukan kita menghasilkan buah. Baik dalam pengalaman rohani yang kita alami secara pribadi, maupun bagi sesama.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|