|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Siapakah dapat mengalahkan dunia? Hanya orang yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah”. [1 Yohanes 5:5 -- Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan sehari-hari] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Iman Yang Memberi Kemenangan |
|
Iman Yang Memberi Kemenangan |
|
Rabu, 17 Agustus 2016 | Tema: Diperlengkapi Untuk Membangun Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Iman Yang Memberi Kemenangan |
|
1 Yohanes 5:1-5 |
|
|
|
|
|
|
Di dalam pagelaran Euro 2016 yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu, Inggris menjadi salah satu negara yang menjadi unggulan untuk memenangkan turnamen ini. Banyak orang berkata, permainan mereka hebat, banyak pemain berkualitas di dalamnya, dan dukungan suporter pun sangat luar biasa. Inggris layak menjadi pemenang Euro 2016. Apakah dengan komentar tersebut tim nasional Inggris menjadi juaranya? Jawabannya Tidak. Inggris bukanlah pemenangnya! Inggris bukan pemenang karena mereka tidak dapat menjadi yang terbaik dalam turnamen ini. Pemenang adalah seseorang yang dapat menyelesaikan sebuah pertandingan dan berhasil menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik bukan hal yang mudah dan tidak semua orang dapat menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik butuh “nilai plus” yang harus dimiliki. Dengan kata lain seseorang yang berhasil menjadi yang terbaik pasti ada sesuatu yang “berbeda” yang dimiliki yang dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
1 Yohanes 5:1-5 menjelaskan bahwa untuk menjadi pemenang/terbaik di dunia ini butuh sesuatu yang berbeda yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Hal itu adalah iman [ay. 4]. Iman kepada Yesus merupakan “keunikan” dan kekhasan kekristenan yang harus terus dijaga sampai akhir hidup kita. Menjaga ima...selengkapnya » |
Di dalam pagelaran Euro 2016 yang diselenggarakan beberapa waktu yang lalu, Inggris menjadi salah satu negara yang menjadi unggulan untuk memenangkan turnamen ini. Banyak orang berkata, permainan mereka hebat, banyak pemain berkualitas di dalamnya, dan dukungan suporter pun sangat luar biasa. Inggris layak menjadi pemenang Euro 2016. Apakah dengan komentar tersebut tim nasional Inggris menjadi juaranya? Jawabannya Tidak. Inggris bukanlah pemenangnya! Inggris bukan pemenang karena mereka tidak dapat menjadi yang terbaik dalam turnamen ini. Pemenang adalah seseorang yang dapat menyelesaikan sebuah pertandingan dan berhasil menjadi yang terbaik. Menjadi yang terbaik bukan hal yang mudah dan tidak semua orang dapat menjadi yang terbaik. Untuk menjadi yang terbaik butuh “nilai plus” yang harus dimiliki. Dengan kata lain seseorang yang berhasil menjadi yang terbaik pasti ada sesuatu yang “berbeda” yang dimiliki yang dapat membedakan dirinya dengan orang lain.
1 Yohanes 5:1-5 menjelaskan bahwa untuk menjadi pemenang/terbaik di dunia ini butuh sesuatu yang berbeda yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya. Hal itu adalah iman [ay. 4]. Iman kepada Yesus merupakan “keunikan” dan kekhasan kekristenan yang harus terus dijaga sampai akhir hidup kita. Menjaga iman artinya tidak cukup hanya berkata percaya, tetapi tanpa ditunjukkan oleh sikap hidup yang benar. Menjaga iman artinya, selain percaya dengan sepenuh keyakinan, juga harus ditandai dengan tindakan yang mencerminkan sikap yang senantiasa mentaati ketetapan-ketetapan Allah [ay. 2]. Iman kepada Yesus akan membawa kita menuju kepada kebenaran yang sejati dan kehidupan yang kekal. Rasul Paulus pernah mengungkapkan dalam 2 Timotius 4:7 bahwa hidup ibarat sebuah pertandingan. Jika dalam pertandingan tersebut kita mampu mempertahankan dan menjaga iman kita, maka “mahkota” itu akan diberikan Allah bagi kita. Kemerdekaan dan kemenangan itu akan diraih saat kita berjalan dengan iman yang selalu tertuju kepada Yesus.
Bertepatan dengan diperingatinya hari kemerdekaan Indonesia, jadilah orang percaya yang telah dimerdekakan seutuhnya oleh Yesus. Artinya, bersedia menanggalkan segala dosa yang ada dan menjadi orang yang benar-benar merdeka bersama Kristus. Bagaimana dengan kita? Sanggupkah kita melakukannya? Masih bisakah kita mempertahankan iman kita sampai akhir hidup kita? Di tengah kesulitan hidup, di dalam situasi minoritas yang kita alami di Indonesia, dan di tengah kemajuan zaman yang begitu pesat, masih adakah iman kepada Yesus Kristus dalam diri kita? Renungkanlah.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|