|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
’Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Ingat Pada Cinta Mula-mula |
|
Ingat Pada Cinta Mula-mula |
|
Minggu, 20 Januari 2019 |
|
|
|
|
|
Ingat Pada Cinta Mula-mula |
|
Yeremia 2:2 |
|
|
|
|
|
|
Ingat pada cinta mula-mula
Yeremia 2:2
’Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Sepasang suami isteri yang telah menjalani hidup pernikahan selama bertahun-tahun bisa kehilangan cintanya yang mula-mula. Dahulu pada waktu mereka masih pengantin baru cinta mereka begitu menggelora. Waktu itu mereka begitu menikmati kebersamaan mereka. Walaupun kondisi ekonomi waktu itu tidak terlalu baik, tapi mereka tetap merasa gembira. Walaupun makan nasi dengan tempe, tapi serasa makan steak yang lezat.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, pelan-pelan cinta mereka mulai pudar. Mereka semakin jarang menikmati waktu bersama lagi. Mereka mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Bila mereka sedang makan berdua, mereka sibuk dengan HP-nya masing-ma...selengkapnya » |
Ingat pada cinta mula-mula
Yeremia 2:2
’Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Sepasang suami isteri yang telah menjalani hidup pernikahan selama bertahun-tahun bisa kehilangan cintanya yang mula-mula. Dahulu pada waktu mereka masih pengantin baru cinta mereka begitu menggelora. Waktu itu mereka begitu menikmati kebersamaan mereka. Walaupun kondisi ekonomi waktu itu tidak terlalu baik, tapi mereka tetap merasa gembira. Walaupun makan nasi dengan tempe, tapi serasa makan steak yang lezat.
Tapi seiring dengan berjalannya waktu, pelan-pelan cinta mereka mulai pudar. Mereka semakin jarang menikmati waktu bersama lagi. Mereka mulai sibuk dengan urusan masing-masing. Bila mereka sedang makan berdua, mereka sibuk dengan HP-nya masing-masing. Urusan bisnis/pekerjaan, hobi, mode, gaya hidup, teman-teman lama dan yang lainnya lebih menarik perhatian mereka daripada isteri/suaminya. Mereka tidak sadar bahwa mereka sudah kehilangan cinta yang mula-mula.
Dalam hubungan kita dengan Tuhan bukankah seperti itu yang sering terjadi?
Dahulu ketika kita pertama mengenal Tuhan, kasih kita kepada-Nya begitu membara. Kita selalu merindukan saat berjumpa dengan-Nya. Hari ibadah kita nantikan dengan rasa rindu. Ibadah kepada Tuhan kita rasakan sebagai sesuatu yang penuh kenikmatan. Kita memperhatikan firman Tuhan, seolah-olah kita mendengar suara-Nya sendiri. Waktu ibadah berlangsung serasa begitu cepatnya. Tapi, bagaimana saat ini? Apakah kita masih merindukan saat ibadah seperti dahulu? Apakah kita masih menikmati ibadah sebagai moment yang indah bersama dengan Tuhan? Apakah kita masih suka mendengarkan suara firman-Nya?
Jika saudara tidak bisa lagi menikmati saat-saat indah bersama Tuhan, itu pertanda bahwa saudara telah kehilangan kasih yang mula-mula. Saudara harus segera menyadarinya dan berpaling kembali kepada Tuhan, serta memohon agar saudara mengalami pemulihan kembali.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|