|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Apa yang dipesankan Tuhan dalam Firman-Nya selalu ada maksud dan tujuan yang baik dan mulia, oleh karenanya jangan abaikan apalagi dibuang percuma. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Jangan Abaikan Surat Dari Tuhan |
|
Jangan Abaikan Surat Dari Tuhan |
|
Selasa, 08 Agustus 2017 |
|
|
|
|
|
Jangan Abaikan Surat Dari Tuhan |
|
Mazmur 1:1-3 |
|
|
|
|
|
|
Ada seorang pemuda mendapat warisan dari ayahnya. Karena tergolong keluarga sederhana, ia hanya mendapat sedikit uang dan beberapa buah buku. Sebelum meninggal, ayahnya berpesan, “Anakku, buku-buku ini adalah harta yang tak terhingga nilainya. Ayah berikan kepadamu, baca dan pelajarilah. Mudah-mudahan kelak nasibmu bisa berubah lebih baik. Dan ini sedikit uang, pakailah untuk menyambung hidup dan bekerjalah dengan rajin untuk menghidupi dirimu sendiri.” Tak berapa lama, uang yang ditinggalkan pun habis terpakai. Sejenak ia melongok buku-buku peninggalan ayahnya. Ia teringat pesan sang ayah agar belajar dari buku tersebut. Karena malas, ia mengambil jalan pintas. Buku itu dijual kepada temannya. Sebagai gantinya, ia mendapatkan beras untuk makan sehari-hari. Beberapa saat kemudian si pemuda harus mulai bekerja kasar demi menyambung hidup. Yang membuatnya heran, teman yang dulu membeli bukunya, kini hidup nyaman dan semakin maju. Karena penasaran, ia mendatangi dan menanyakan apa yang membuatnya berhasil.
Meski sempat tidak mau membuka rahasia, tetapi setelah didesak dan kasihan, akhirnya si teman terbuka. “Sebenarnya, aku sangat terbantu dengan buku yang kamu jual kepadaku. Dulu aku beli buku itu karena kasihan kepadamu. Kubiarkan saja berdebu di sudut kamar...selengkapnya » |
Ada seorang pemuda mendapat warisan dari ayahnya. Karena tergolong keluarga sederhana, ia hanya mendapat sedikit uang dan beberapa buah buku. Sebelum meninggal, ayahnya berpesan, “Anakku, buku-buku ini adalah harta yang tak terhingga nilainya. Ayah berikan kepadamu, baca dan pelajarilah. Mudah-mudahan kelak nasibmu bisa berubah lebih baik. Dan ini sedikit uang, pakailah untuk menyambung hidup dan bekerjalah dengan rajin untuk menghidupi dirimu sendiri.” Tak berapa lama, uang yang ditinggalkan pun habis terpakai. Sejenak ia melongok buku-buku peninggalan ayahnya. Ia teringat pesan sang ayah agar belajar dari buku tersebut. Karena malas, ia mengambil jalan pintas. Buku itu dijual kepada temannya. Sebagai gantinya, ia mendapatkan beras untuk makan sehari-hari. Beberapa saat kemudian si pemuda harus mulai bekerja kasar demi menyambung hidup. Yang membuatnya heran, teman yang dulu membeli bukunya, kini hidup nyaman dan semakin maju. Karena penasaran, ia mendatangi dan menanyakan apa yang membuatnya berhasil.
Meski sempat tidak mau membuka rahasia, tetapi setelah didesak dan kasihan, akhirnya si teman terbuka. “Sebenarnya, aku sangat terbantu dengan buku yang kamu jual kepadaku. Dulu aku beli buku itu karena kasihan kepadamu. Kubiarkan saja berdebu di sudut kamar. Tetapi suatu hari, karena ingin tahu, maka kubaca buku itu. Dan ternyata, wahh…isinya bagus sekali! Sebuah pelajaran hidup yang luar biasa.“Bukan itu saja,” sambung temannya. “Di dalam buku itu terselip pesan agar si pembaca setelah menguasai isi buku tersebut mau praktik dengan sungguh-sungguh. Sungguh, aku beruntung mendapat buku it. Lihat, hidupku jadi berubah. Sebenarnya dari mana buku-buku itu berasal?”
Mendengar cerita temannya itu, si pemuda sangat menyesal. Harta peninggalan ayahnya ternyata jauh lebih berharga dari yang ia kira. Karena malas membaca, kini ia hanya jadi pekerja kasar yang hidup ala kadarnya. “Buku itu sebenarnya warisan dari orangtuaku,” jawab si pemuda. “Jujur, aku malas membacanya dan tidak tahu kalau ayahku menyimpan pesan yang sangat berharga. Sungguh, aku menyesal. Teman, boleh aku pinjam kembali buku-buku itu untuk memulai hidupku yang baru? Aku ingin bisa mengubah hidupku menjadi lebih baik.”
Alkitab banyak mengajarkan untuk setiap kita tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan. Hal itu bukan sesuatu ajakan yang sederhana dan sepele, sebab Tuhan menginginkan setiap orang mengerti. Dan ketika melakukan perintah itu akan mendapatkan keuntungan dan keberhasilan. Namun sering kali kita jarang atau terkadang sama sekali tidak memperhatikan dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak heran jika kita mengalami kemalangan demi kemalangan dengan berbagai bentuk. Sebenarnya ajakan firman Tuhan adalah sederhana, yaitu baca, renungkan, dan lakukan. Namun sayangnya justru yang sederhana itu kita anggap tidak penting. Jika hidup kita ingin berhasil dan beruntung, marilah kita memulai membaca, merenungkan dan melakukan firman Tuhan dengan kejujuran dan segenap hati. [BDC]
Pokok Renungan:
Apa yang dipesankan Tuhan dalam Firman-Nya selalu ada maksud dan tujuan yang baik dan mulia, oleh karenanya jangan abaikan apalagi dibuang percuma.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|