|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kabar baik harus diceritakan dan kabar busuk harus dihentikan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kabar Baik Yang Diceritakan |
|
Kabar Baik Yang Diceritakan |
|
Sabtu, 21 Oktober 2017 |
|
|
|
|
|
Kabar Baik Yang Diceritakan |
|
Yohanes 4:39 |
|
|
|
|
|
|
Kabar baik harus diceritakan. Tidak bisa tidak! Hal seperti ini bahkan sudah terjadi secara otomatis. Dalam ilmu marketing disebut word of mouth. Getok tular. Dari mulut ke mulut. Seorang pecinta kuliner menemukan dan menceritakan sebuah tempat kuliner baru dengan rasa yang mantap, harga yang murah dan suasana yang nyaman adalah sebuah kebanggaan. Saya kerap berbagi info dengan teman-teman saya, demikian juga sebaliknya. Kabar baik harus disebarluaskan.
Sebaliknya, kabar busuk dan kabar burung harus dihentikan. Tidak bisa tidak! Siapa yang menggantikannya? Kita! Ketika kabar busuk dan kabar burung itu sampai kepada kita, maka kita bisa memilih untuk berhenti pada diri kita saja dan tidak akan menyebarkan lagi berita itu. Seandainya setiap orang mau mengambil tindakan ini, maka kabar busuk tidak akan menjadi viral.
Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya. Kabar busuk, kabar burung yang salah menjadi viral karena disebarluaskan. Sebaliknya kabar baik malah tidak dic...selengkapnya » |
Kabar baik harus diceritakan. Tidak bisa tidak! Hal seperti ini bahkan sudah terjadi secara otomatis. Dalam ilmu marketing disebut word of mouth. Getok tular. Dari mulut ke mulut. Seorang pecinta kuliner menemukan dan menceritakan sebuah tempat kuliner baru dengan rasa yang mantap, harga yang murah dan suasana yang nyaman adalah sebuah kebanggaan. Saya kerap berbagi info dengan teman-teman saya, demikian juga sebaliknya. Kabar baik harus disebarluaskan.
Sebaliknya, kabar busuk dan kabar burung harus dihentikan. Tidak bisa tidak! Siapa yang menggantikannya? Kita! Ketika kabar busuk dan kabar burung itu sampai kepada kita, maka kita bisa memilih untuk berhenti pada diri kita saja dan tidak akan menyebarkan lagi berita itu. Seandainya setiap orang mau mengambil tindakan ini, maka kabar busuk tidak akan menjadi viral.
Sayangnya yang terjadi justru sebaliknya. Kabar busuk, kabar burung yang salah menjadi viral karena disebarluaskan. Sebaliknya kabar baik malah tidak diceritakan. Coba kita jujur dengan diri kita sendiri. Apakah kita lebih sering menceritakan kabar baik [Injil] daripada kabar buruk? Mana yang lebih sering kita broadcast melalui perangkat kita, perkara-perkara rohani ataukah info-info duniawi?
Perempuan Samaria mengalami perjumpaan dengan Yesus, sebuah perjumpaan yang mengubah hidupnya. Yang luar biasa dari perempuan Samaria ini adalah ia sama sekali tidak ragu-ragu untuk menceritakan kepada orang-orang di Samaria bahwa ia telah berjumpa dengan Yesus. Itu yang membuat banyak orang Samaria menjadi percaya kepada-Nya [ayat 39]. Beritakan kabar baik dengan antusias dan percaya diri dan Roh Kuduslah yang akan menumbuhkan setiap benih kabar baik yang kita taburkan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|