|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita harus terus bertumbuh dewasa rohani dan menjadi murid Kristus yang sejati, dengan demikian baru bisa menolong orang lain juga menjadi murid-Nya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kehendak Bebas dan Tanggung Jawab |
|
Kehendak Bebas dan Tanggung Jawab |
|
Selasa, 17 Januari 2017 |
|
|
|
|
|
Kehendak Bebas dan Tanggung Jawab |
|
Kejadian 2:9, 17; Roma 14:12; 2 Korintus 5:10 |
|
|
|
|
|
|
“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” [Ibrani 9:27]. Ayat tersebut jelas menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk yang bebas dan bertanggung jawab. Manusia diciptakan dengan kehendak bebas dan karena itu juga harus mempunyai tanggung jawab. Dalam tanggung jawab terkandung pengertian penyebab dari apa yang dialami manusia.
Menjelang tahun baru banyak orang membuat suatu harapan untuk tahun yang akan dimasuki. Contoh: berharap tahun depan memiliki kesehatan yang baik, studi, bisnis, karier makin berhasil dan meningkat, dan sebagainya. Namun perlu disadari bahwa dengan membuat harapan, tidak akan merubah keadaan. Yang bisa merubah keadaan adalah diri sendiri yang dengan penuh tanggung jawab mengikuti, tunduk pada tatanan [rule of the game] dari Tuhan, satu-satunya sumber hidup dan Pencipta kita.
Mengenai kebutuhan jasmani, sebetulnya Bapa sudah memberi suatu hukum tabur tuai yang bersifat universal. Contoh:
...selengkapnya » |
“Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi” [Ibrani 9:27]. Ayat tersebut jelas menunjukkan bahwa manusia adalah mahluk yang bebas dan bertanggung jawab. Manusia diciptakan dengan kehendak bebas dan karena itu juga harus mempunyai tanggung jawab. Dalam tanggung jawab terkandung pengertian penyebab dari apa yang dialami manusia.
Menjelang tahun baru banyak orang membuat suatu harapan untuk tahun yang akan dimasuki. Contoh: berharap tahun depan memiliki kesehatan yang baik, studi, bisnis, karier makin berhasil dan meningkat, dan sebagainya. Namun perlu disadari bahwa dengan membuat harapan, tidak akan merubah keadaan. Yang bisa merubah keadaan adalah diri sendiri yang dengan penuh tanggung jawab mengikuti, tunduk pada tatanan [rule of the game] dari Tuhan, satu-satunya sumber hidup dan Pencipta kita.
Mengenai kebutuhan jasmani, sebetulnya Bapa sudah memberi suatu hukum tabur tuai yang bersifat universal. Contoh:
• Untuk berhasil dalam studi, siswa/mahasiswa harus memanfaatkan waktu untuk belajar serius.
• Untuk berhasil dalam pekerjaan, bisnis, karier, harus kerja keras, jujur, berkarakter baik dan tidak boros.
• Untuk mengalami kesehatan yang baik harus menjaga makanan, minuman, olah raga teratur, cukup waktu istirahat dan hindari stress.
Harapan harapan tersebut harus diperkarakan setiap hari, Bapa pasti tidak lalai menggenapi janji-Nya. Tanggung jawab akan menghasilkan “mujizat”. Di bidang rohani juga berlaku hukum yang sama, Barang siapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu [Galatia 6:7-8].
Dikaitkan dengan tema gereja tahun ini dan pesan tahun baru Gembala Jemaat, kita masing-masing harus menyadari dan bertanggung jawab untuk menjadi murid Kristus yang sejati yang bertumbuh imannya dengan cara:
1. Mengalami Tuhan setiap hari, yang akan membawa sikap takut dan menghormati Tuhan serta mendorong untuk berusaha hidup berkenan kepada-Nya.
2. Menggali kebenaran Injil yang murni dengan pimpinan Roh Kudus.
3. Setiap hari merelakan diri untuk digarap oleh Bapa melalui pengalaman hidup nyata.
Kita akan mengalami perubahan bermakna dalam pola pikir dan gaya hidup, sehingga bisa menjadi saksi Kristus dan sosok teladan bagi banyak orang [berdampak pada sesama]. Untuk itu harus mempunyai tekad kuat, berjuang dengan komitmen tinggi sepanjang hidup.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|