|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Adakah tujuan hidup kita hanya untuk memuliakan Tuhan? Saya berharap demikian. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Kemulian Pengorbanan |
|
Kemulian Pengorbanan |
|
Sabtu, 30 November 2019 |
|
|
|
 |
|
Kemulian Pengorbanan |
|
Yohanes 3:16; 11:40 |
|
|
|
|
|
|
Banyak orang yang berkata, ’Aku mencintai Yesus dengan segenap hatiku.’ Namun tidak merelakan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Jangankan seluruh harta dan kekayaannya direlakan untuk membantu pekerjaan Tuhan. Terkadang persembahan syukur saja enggan untuk memberikan. Kalau mau memberikan korban syukur dengan perasaan terpaksa.
Namun, pernahkah kita berpikir kepada siapakah kita berkorban? Mengapa kita mau berkorban? Untuk apa kita berkorban? Kekristenan tidak pernah lepas dari pengorbanan. Mencintai Tuhan itu juga berarti melayani Tuhan dengan segenap hati sang Tuan karena kita hambaNya[lih ,Kol 3 : 23,24b ],dengan cara memberi diri untuk siap berkorban. Baik korban tenaga, korban waktu, korban perasaan, korban harta, bahkan mungkin juga korban nyawa.
Baiklah kita meneladani contoh pengorbanan sejati Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus memilih untuk datang ke dalam dunia untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah yang telah terputus akibat dosa. Di...selengkapnya » |
Banyak orang yang berkata, ’Aku mencintai Yesus dengan segenap hatiku.’ Namun tidak merelakan seluruh hidupnya untuk Tuhan. Jangankan seluruh harta dan kekayaannya direlakan untuk membantu pekerjaan Tuhan. Terkadang persembahan syukur saja enggan untuk memberikan. Kalau mau memberikan korban syukur dengan perasaan terpaksa.
Namun, pernahkah kita berpikir kepada siapakah kita berkorban? Mengapa kita mau berkorban? Untuk apa kita berkorban? Kekristenan tidak pernah lepas dari pengorbanan. Mencintai Tuhan itu juga berarti melayani Tuhan dengan segenap hati sang Tuan karena kita hambaNya[lih ,Kol 3 : 23,24b ],dengan cara memberi diri untuk siap berkorban. Baik korban tenaga, korban waktu, korban perasaan, korban harta, bahkan mungkin juga korban nyawa.
Baiklah kita meneladani contoh pengorbanan sejati Yesus Kristus. Alkitab mencatat bahwa Tuhan Yesus memilih untuk datang ke dalam dunia untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah yang telah terputus akibat dosa. Dia mau mengorbankan diriNya dengan rela menjadi pengganti hukuman atas dosa dosa kita.[lih Fil 2 : 6-8]
Yang menjadi pertanyaan adalah, atas dasar apakah Yesus melakukan pengorbanan itu? Apakah supaya menjadi populer dan dikenal oleh dunia, serta dianggap sebagai pahlawan yang berjasa? Sama seperti yang dilakukan oleh para pemimpin dunia masa kini.
Jawabnya adalah tidak!!! Lalu atas dasar apa? Alkitab memberi jawaban setidak tidaknya ada dua dasar: Pertama, Pengorbanan-Nya dibangun atas dasar kasih [Yohanes 3:16]. Dalam bahasa Yunani kata kasih yang dipakai adalah ’Agape’ yang berarti kasih yang tulus, tanpa pamrih, tanpa syarat, tidak ada motivasi yang terselubung, dan tidak ada udang di balik batu. Inilah ketulusan dan kejujuran sebuah pengorbanan. Hendaknya kita meneladani Kristus dalam setiap tindakan dan pengorbanan kita untuk Tuhan. Alkitab memberitahukan, apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.[Kol 3:23]. Kedua, Pengorbanan-Nya dibangun atas dasar agar Bapa dimuliakan. Seluruh pengorbanan dan pelayanan Yesus di dunia ini diarahkan pada satu tujuan yang jelas, yaitu Bapa dimuliakan dan genaplah kehendak Bapa tentang karya keselamatan bagi dunia ini.
Dalam kitab Injil, Yesus melakukan banyak mukjizat. Yesus tidak pernah melakukan semuanya itu agar Dia dimuliakan atau disanjung tinggi oleh para pengagum-Nya, melainkan supaya Bapa-Nya dimuliakan [Yoh 11:40]. Ayo kitapun mau belajar apa yang kita pikirkan, katakan dan tindakan kita ketika melayani bagi sesama untuk kemuliaan-Nya, bukan untuk aktualisasi diri kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
 |
|
 |
|
|
|