Sering kita mendengar sebuah ucapan demikian: “Jika ada pertemuan pasti juga ada perpisahan”. Yang berarti bahwa semua manusia di dunia ini pasti akan mengalami yang namanya perpisahan dengan sesamanya manusia, baik itu perpisahan hanya sementara maupun perpisahan untuk selama-lamanya akibat kematian. Para murid-murid Kristus juga mengalami bagaimana rasanya harus berpisahan dengan Yesus. Bukan suatu hal yang mudah bagi mereka untuk bisa menerima hal itu karena selama 3 tahun yang hebat mereka menikmati kebersamaan dengan-Nya. Bagaimanapun Yesus adalah sosok yang berpengaruh bagi mereka karena Yesus sebagai guru dan menjadi panutan bagi murid-murid dan pastinya mereka memiliki hubungan emosional yang erat.
Namum perpisahan itu bukanlah akhir dari kehadiran Yesus bagi dunia ini, akan tetapi menjadi awal bersatunya pribadi Kristus dengan orang-orang yang percaya. Jika Kristus tetap bersama-sama mereka, maka kehadiran-Nya hanya bersifat lokal. Artinya kehadiran-Nya terbatas ruang dan waktu. Misalnya ketika para murid berada di perahu dan Yesus sedang berdoa di bukit. Mereka tidak bisa terus dan setiap saat bersekutu dengan-Nya. Oleh sebab itu Yesus pergi dan mengirim Roh Kudus sebagai pengganti-Nya karena Roh Kudus menguniversalkan kehadiran-Nya sehingga Dia dapat berelasi semua orang percaya di mana saja. Yang kedua adalah Yesus mengirimkan Roh Kudus untuk mengi...selengkapnya »
Sering kita mendengar sebuah ucapan demikian: “Jika ada pertemuan pasti juga ada perpisahan”. Yang berarti bahwa semua manusia di dunia ini pasti akan mengalami yang namanya perpisahan dengan sesamanya manusia, baik itu perpisahan hanya sementara maupun perpisahan untuk selama-lamanya akibat kematian. Para murid-murid Kristus juga mengalami bagaimana rasanya harus berpisahan dengan Yesus. Bukan suatu hal yang mudah bagi mereka untuk bisa menerima hal itu karena selama 3 tahun yang hebat mereka menikmati kebersamaan dengan-Nya. Bagaimanapun Yesus adalah sosok yang berpengaruh bagi mereka karena Yesus sebagai guru dan menjadi panutan bagi murid-murid dan pastinya mereka memiliki hubungan emosional yang erat.
Namum perpisahan itu bukanlah akhir dari kehadiran Yesus bagi dunia ini, akan tetapi menjadi awal bersatunya pribadi Kristus dengan orang-orang yang percaya. Jika Kristus tetap bersama-sama mereka, maka kehadiran-Nya hanya bersifat lokal. Artinya kehadiran-Nya terbatas ruang dan waktu. Misalnya ketika para murid berada di perahu dan Yesus sedang berdoa di bukit. Mereka tidak bisa terus dan setiap saat bersekutu dengan-Nya. Oleh sebab itu Yesus pergi dan mengirim Roh Kudus sebagai pengganti-Nya karena Roh Kudus menguniversalkan kehadiran-Nya sehingga Dia dapat berelasi semua orang percaya di mana saja. Yang kedua adalah Yesus mengirimkan Roh Kudus untuk menginternalkan kehadiran-Nya sehingga melalui Roh-Nya tinggal dihati kita dan mengubah kita serupa dengan-Nya [Yohanes 16:5-11].
Roh Kudus datang dan Roh Kudus membuat kehadiran Yesus tidak lagi lokal melainkan universal, tidak lagi eksternal melainkan internal. Roh menguniversalkan sekaligus menginternalkan kehadiran Yesus Kristus. Marilah kita sebagai jemaat Tuhan membuka hati dan pikiran kita untuk dipenuhi oleh Roh-Nya sehingga hidup kita tidak lagi dikuasi oleh nafsu diri sendiri melainkan kita hidup sesuai dengan kehendak Allah. [DS]