|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. [Yeremia 29:7] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Keteladanan Om Jo |
|
Keteladanan Om Jo |
|
Sabtu, 26 Agustus 2017 |
|
|
|
|
|
Keteladanan Om Jo |
|
Galatia 5:13; Yeremia 29:7 |
|
|
|
|
|
|
Panggilan akrab Dr. Johannes Leimena adalah Om Jo. Lahir dalam keluarga kristen dari pasangan Dominggus Leimena dan Elizabeth Sulilatu pada tanggal 16 Maret 1905 di Ambon. Dia menjadi salah satu tokoh Kristen yang terlibat langsung dalam perjuangan bangsa Indonesia. Karena keteladanannya nyata, maka tidak heran kalau banyak orang setuju dan mendukung Om Jo untuk diakui sebagai pahlawan nasional.
Keteladanan Om Jo adalah sebagai berikut: pertama, Mempunyai tekad yang besar. Tekadnya yang besar terlihat dalam bentuk keinginannya untuk menjadi orang pandai. Maka, tidak mengherankan kalau akhirnya Om Jo berhasil meraih gelar Doktor di Sekolah Tinggi Kedokteran, Batavia. Kita harus mempunyai tekad yang besar seperti Om Jo, apalagi kita hidup di jaman merdeka, yang tantangannya tidak kalah besarnya. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ini, kita harus menanamkan atau mempertahankan tekad kita untuk maju di bidang kita.
Kedua, Mempunyai kepedulian sosial. Kepedulian sosial Om Jo terarah kepada kepedulian akan nasib bangsa. Saat inipun negeri ini membutuhkan orang-orang yang mau perduli. Kita harus peduli terhada...selengkapnya » |
Panggilan akrab Dr. Johannes Leimena adalah Om Jo. Lahir dalam keluarga kristen dari pasangan Dominggus Leimena dan Elizabeth Sulilatu pada tanggal 16 Maret 1905 di Ambon. Dia menjadi salah satu tokoh Kristen yang terlibat langsung dalam perjuangan bangsa Indonesia. Karena keteladanannya nyata, maka tidak heran kalau banyak orang setuju dan mendukung Om Jo untuk diakui sebagai pahlawan nasional.
Keteladanan Om Jo adalah sebagai berikut: pertama, Mempunyai tekad yang besar. Tekadnya yang besar terlihat dalam bentuk keinginannya untuk menjadi orang pandai. Maka, tidak mengherankan kalau akhirnya Om Jo berhasil meraih gelar Doktor di Sekolah Tinggi Kedokteran, Batavia. Kita harus mempunyai tekad yang besar seperti Om Jo, apalagi kita hidup di jaman merdeka, yang tantangannya tidak kalah besarnya. Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan ini, kita harus menanamkan atau mempertahankan tekad kita untuk maju di bidang kita.
Kedua, Mempunyai kepedulian sosial. Kepedulian sosial Om Jo terarah kepada kepedulian akan nasib bangsa. Saat inipun negeri ini membutuhkan orang-orang yang mau perduli. Kita harus peduli terhadap kemerosotan generasi muda, di mana banyak yang terjerembab dalam dunia narkoba dan pergaulan bebas. Kita harus peduli terhadap penanganan kasus korupsi dan kejahatan lainnya. Orang kristen tidak boleh hanya tinggal di ’zona aman’. Kepedulian orang kristen akan membantu pemerintah untuk memerdekakan bangsa kita dari segala segi kehidupan.
Ketiga, Menghidupi imannya dengan nyata. Di tengah-tengah keaktifannya dalam perjuangan, Om Jo tetap menunjukkan jati dirinya sebagai orang Kristen. Dia berkata tidak kepada G30S/PKI karena itu tidak sesuai dengan iman Kristen. Dia juga berani memprotes pimpinan militer yang memperlakukan seseorang dengan kasar dan tidak adil. Dengan iman yang hidup inilah Om Jo mendapat tempat di hati banyak orang.
Tuhan menempatkan kita di negeri ini adalah untuk menjadi berkat. Isilah kemerdekaan dengan tekad yang besar untuk maju. Arahkan mata bukan hanya kepada diri sendiri, tetapi juga kepada lingkungan. Jangan lupa tunjukkan iman secara nyata, sehingga kita tidak menjadi batu sandungan bagi sesama.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|