|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Setia dalam menantikan pertolongan Tuhan
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menanti-Nantikan Tuhan |
|
Menanti-Nantikan Tuhan |
|
Senin, 26 Februari 2018 |
|
|
|
|
|
Menanti-Nantikan Tuhan |
|
Yesaya 30:18 |
|
|
|
|
|
|
Kabar akan kembalinya Benay ke tanah air mendadak viral. Tersebar luas di gereja dan di kampung halamannya dan menjadi pembicaraan banyak orang. Mbah Wanidy yang diketahui sebagai narasumber utama pun kelabakan meladeni pertanyaan-pertanyaan banyak orang yang penasaran dengan kebenaran kabar itu. Mirip artis yang diberondong pertanyaan oleh para wartawan, pemburu kepastian berita. Meski pada awalnya Mbah Wanidy sangat yakin akan keakuratan kabar kembali Benay, namun lambat laun keyakinannya itu mulai kendor. Ia menjadi ragu-ragu karena merasa tidak mandapatkan dukungan. Orang-orang yang bertanya padanya cenderung lebih menyangsikan kebenaran kabar itu.
Lain Mbah Wanidy, lain pula Sambey sahabat Benay. Meski Sambey tidak mendapatkan kabar itu secara langsung, namun ia tinggal tenang dalam keyakinan bahwa Benay akan kembali ke Semarang. Ia sendiri tidak tahu apa yang mendasari keyakinannya itu. Sambey hanya merasa ada kontak batin yang mendalam dengan sahabat kentalnya itu. Kontak batin itu mungkin terbentuk karena kedekatan yang mendalam yang selama ini ia bangun bersama Benay, sebelum Benay berangkat ke Iraq untuk misi kemanusiaan.
Jemaat yang terkasih. Sama sepert...selengkapnya » |
Kabar akan kembalinya Benay ke tanah air mendadak viral. Tersebar luas di gereja dan di kampung halamannya dan menjadi pembicaraan banyak orang. Mbah Wanidy yang diketahui sebagai narasumber utama pun kelabakan meladeni pertanyaan-pertanyaan banyak orang yang penasaran dengan kebenaran kabar itu. Mirip artis yang diberondong pertanyaan oleh para wartawan, pemburu kepastian berita. Meski pada awalnya Mbah Wanidy sangat yakin akan keakuratan kabar kembali Benay, namun lambat laun keyakinannya itu mulai kendor. Ia menjadi ragu-ragu karena merasa tidak mandapatkan dukungan. Orang-orang yang bertanya padanya cenderung lebih menyangsikan kebenaran kabar itu.
Lain Mbah Wanidy, lain pula Sambey sahabat Benay. Meski Sambey tidak mendapatkan kabar itu secara langsung, namun ia tinggal tenang dalam keyakinan bahwa Benay akan kembali ke Semarang. Ia sendiri tidak tahu apa yang mendasari keyakinannya itu. Sambey hanya merasa ada kontak batin yang mendalam dengan sahabat kentalnya itu. Kontak batin itu mungkin terbentuk karena kedekatan yang mendalam yang selama ini ia bangun bersama Benay, sebelum Benay berangkat ke Iraq untuk misi kemanusiaan.
Jemaat yang terkasih. Sama seperti orang-orang menantikan kepastian kabar kepulangan Benay, umat Tuhan yang kala itu dalam pembuangan di Babilonia dan Persia mengalami juga penantian panjang. Beberapa orang malah telah kehilangan harapan akan kemungkinan mereka kembali ke Yerusalem, hidup bermasyarakat dan beribadah seperti dulu di “rumah” sendiri. Kepada umat-Nya yang telah menjadi ragu-ragu ini, Tuhan menyampaikan firman-Nya yang menyatakan bahwa Dia mempunyai waktunya sendiri untuk menunjukkan kasih-Nya pada umat yang sedang mengalami penderitaan. Dia tidak berlambat-lambat. Sesungguhnya Dia pun menanti-nantikan saat yang tepat untuk bertindak menolong umat-Nya. Oleh karenanya berbahagialah umat Tuhan yang tetap setia dalam menanti-nantikan pertolongan Tuhan. Sebab kesetiaannya akan menghasilkan kekuatan keyakinan yang makin mendalam pada janji Tuhan. Tuhan yang berjanji, Tuhan pula yang akan menggenapi janji-Nya, pada waktu-Nya.
Jemaat yang dikasihi Tuhan. Ketika kita menghadapi masalah, kita pun berdoa meminta campur tangan Tuhan. Namun ada kalanya pertolongan-Nya tidak kunjung tiba menurut ukuran dan kehendak kita. Dalam kondisi seperti ini kita bisa menjadi lelah dan lemah. Tuhan tahu dan memahami kelelahan dan kelemahan kita itu. Namun Dia ingin kita belajar setia dalam menantikan waktu-Nya dan pertolongan sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam pada itu, janganlah menjadi lelah dan lemah. Sebaliknya tetap setialah pada-Nya. Bangunlah hubungan dengan Tuhan dalam penyerahan yang kian dalam. Niscaya kita akan mengalami kekuatan-Nya dan pertolongan-Nya yang luar biasa itu. Selamat menantikan Tuhan. Terpujilah Tuhan!
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|