|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. [ayat 1] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Mengalami Tuhan ’ 4 |
|
Mengalami Tuhan ’ 4 |
|
Minggu, 05 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Mengalami Tuhan ’ 4 |
|
Yesaya 6:1-8 |
|
|
|
|
|
|
Mengalami Tuhan ’4
Yesaya 6:1-8
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. [ayat 1]
Ada lima orang buta yang bersama-sama pergi ke kebun binatang untuk mengetahui seperti apakah binatang yang disebut gajah itu. Lalu sampailah mereka di tempat di mana gajah berada dan minta diizinkan untuk memegang gajah itu. Orang yang pertama memegang belalai gajah, lalu berkata: ’O ternyata gajah itu hewan yang berbadan panjang mirip seperti ular.’ Orang yang ke dua memegang telinga gajah dan berkata: ’Kamu salah. Menurutku gajah itu tidak memanjang, tapi lebar. Seperti kipas yang besar.’ Orang yang ke tiga memegang kaki gajah, serta berkata: ’Kalian itu bagaimana? Gajah itu berbentuk seperti tiang yang tegak.’ Orang yang ke empat memegang badan gajah dan berkata: ’O..... kalian semua salah. Jelas nih gajah itu datar, seperti tembok.’ Orang yang ke lima memegang ekor gajah, se...selengkapnya » |
Mengalami Tuhan ’4
Yesaya 6:1-8
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. [ayat 1]
Ada lima orang buta yang bersama-sama pergi ke kebun binatang untuk mengetahui seperti apakah binatang yang disebut gajah itu. Lalu sampailah mereka di tempat di mana gajah berada dan minta diizinkan untuk memegang gajah itu. Orang yang pertama memegang belalai gajah, lalu berkata: ’O ternyata gajah itu hewan yang berbadan panjang mirip seperti ular.’ Orang yang ke dua memegang telinga gajah dan berkata: ’Kamu salah. Menurutku gajah itu tidak memanjang, tapi lebar. Seperti kipas yang besar.’ Orang yang ke tiga memegang kaki gajah, serta berkata: ’Kalian itu bagaimana? Gajah itu berbentuk seperti tiang yang tegak.’ Orang yang ke empat memegang badan gajah dan berkata: ’O..... kalian semua salah. Jelas nih gajah itu datar, seperti tembok.’ Orang yang ke lima memegang ekor gajah, seraya berkata: ’Kalian semua ngawur. Ini lho gajah itu kecil dan panjang seperti tali.’
Sama seperti kelima orang buta itu berpendapat tentang gajah, masing-masing orang bisa punya pendapat yang berbeda-beda tentang Tuhan, sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing. Namun Tuhan yang sebenarnya bukanlah Tuhan menurut pengertian manusia. Kita tak mungkin mengenal Tuhan sebagaimana Dia adanya, kecuali Dia yang menyatakan diri-Nya sendiri kepada kita.
Yesaya mengalami Tuhan dan melihat Tuhan sebagai mana Dia ada. Tuhan yang mulia yang duduk di atas tahta-Nya. Bukan Yesaya yang berimajinasi tentang Tuhan. Tapi Tuhan berkenan menyatakan diri-Nya kepada Yesaya. Pengalaman Yesaya ini bisa menjadi tolok ukur tentang mengalami Tuhan. Yaitu:
1. Orang yang mengalami Tuhan akan semakin mengenal Tuhan dalam kekudusan-Nya. Tuhan adalah kudus. Mengenal Tuhan adalah mengenal Dia dalam kemuliaan dan kekudusan-Nya.
2. Orang yang mengalami Tuhan akan semakin menyadari keberadaannya. Setelah melihat Tuhan, Yesaya sadar akan keadaan diri dan bangsanya yang berdosa. Dan ada kerinduan dalam hatinya untuk disucikan dari dosa tersebut. Maka orang yang mengalami Tuhan hidupnya akan semakin dikuduskan.
3. Orang yang mengalami Tuhan akan semakin mengerti panggilannya. Orang yang mengalami Tuhan akan mendengar suara Tuhan dan mengerti apa kehendak Tuhan yang harus dilakukan olehnya.
Demikianlah ciri-ciri orang yang mengalami Tuhan dan mengenal Tuhan sebagaimana Dia ada. Semoga kita semakin mengenal Tuhan dengan benar melalui pengalaman yang sesungguhnya dengan Dia.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|