|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. [1 Korintus 13:8] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menghidupi Kasih Kristus |
|
Menghidupi Kasih Kristus |
|
Senin, 28 November 2016 | Tema: Mencapai Kedewasaan Sesusi Kepenuhan Kristus |
|
|
|
|
|
Menghidupi Kasih Kristus |
|
Kolose 3:12-14 |
|
|
|
|
|
|
Ada seorang anak remaja sangat nakal dan jahat perbuatannya. Kedua orang tuanya tidak mampu mengatasi kenakalan anak tersebut yang selalu merugikan orang lain dan mereka mengganti kerugian orang-orang tersebut. Demikian juga dengan guru-guru sekolahnya sudah tidak sanggup untuk menangani anak tersebut. Segala macam hukuman sudah pernah diberikan bahkan hukuman yang keras, tetapi semua kemarahan dan hukuman yang diterimanya tidak mendatangkan perubahan. Di tengah keputusasaan, kedua orang tua berkonsultasi dengan seorang hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu menyarankan untuk mendekati anak tersebut dengan kasih dan bukan dengan kemarahan/kekerasan. Mereka mulai menyapa dengan lemah lembut dan tidak berkata kasar waktu anaknya nakal, tetapi dinasehati dengan sabar. Dalam waktu tidak terlalu lama terjadi perubahan besar, anak remaja itu menjadi anak yang baik dan santun.
Sebagai orang pilihan Allah, setiap murid Kristus seyogyanya mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran. Sabar terhadap orang lain dan mengampuni seperti Kristus sudah mengampuni. Itu semua terjadi bila mengenakan kasih Kristus. Kasih yang tidak berkesudahan dan yang menyempu...selengkapnya » |
Ada seorang anak remaja sangat nakal dan jahat perbuatannya. Kedua orang tuanya tidak mampu mengatasi kenakalan anak tersebut yang selalu merugikan orang lain dan mereka mengganti kerugian orang-orang tersebut. Demikian juga dengan guru-guru sekolahnya sudah tidak sanggup untuk menangani anak tersebut. Segala macam hukuman sudah pernah diberikan bahkan hukuman yang keras, tetapi semua kemarahan dan hukuman yang diterimanya tidak mendatangkan perubahan. Di tengah keputusasaan, kedua orang tua berkonsultasi dengan seorang hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu menyarankan untuk mendekati anak tersebut dengan kasih dan bukan dengan kemarahan/kekerasan. Mereka mulai menyapa dengan lemah lembut dan tidak berkata kasar waktu anaknya nakal, tetapi dinasehati dengan sabar. Dalam waktu tidak terlalu lama terjadi perubahan besar, anak remaja itu menjadi anak yang baik dan santun.
Sebagai orang pilihan Allah, setiap murid Kristus seyogyanya mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, kesabaran. Sabar terhadap orang lain dan mengampuni seperti Kristus sudah mengampuni. Itu semua terjadi bila mengenakan kasih Kristus. Kasih yang tidak berkesudahan dan yang menyempurnakan setiap perbuatan/tindakan kebaikan kepada semua orang.
Saat ini kekerasan terjadi di mana-mana, sangat mudah orang terpancing emosi dan kemarahan. Orang sangat mudah tersinggung yang mengakibatkan kemarahan bahkan tindakan anarkis. Keadaan ini bisa mempengaruhi orang percaya/anak Tuhan menjadi tidak sabar, mudah marah sampai pertikaian dan perpecahan. Marilah kita tidak terpengaruh dengan keadaan dunia, tetapi menjadi dewasa dengan kepenuhan Kristus yang ditandai dengan menghidupi kasih Kristus sehingga bisa mendatangkan damai sejahtera kepada banyak orang. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|