|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan menempatkan kita di bumi supaya kita mengusahakan apa yang diciptakan-Nya agar kemuliaan-Nya nyata atas umat-Nya. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Menyadari Kapasitas Diri |
|
Menyadari Kapasitas Diri |
|
Jumat, 07 Juli 2017 |
|
|
|
|
|
Menyadari Kapasitas Diri |
|
Filipi 4:13 |
|
|
|
|
|
|
Seorang anak berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi. Suatu hari ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya. “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” tanya ayahnya. Ia menjawab, “Mungkin $1.” “Bisakah dijual seharga $2? Jika berhasil, berarti engkau telah membantu ayah dan ibumu,” ujar Ayahnya. “Saya akan mencobanya,” tanggap sang anak.
Lalu anak itu membawa pakaian tersebut ke stasiun kereta bawah tanah dan menjual selama lebih dari enam jam. Akhirnya ia berhasil menjual $2 dan berlari pulang. Kemudian ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya dan berkata, “Coba sekarang kau jual seharga $20?” “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling hanya $2,” sahutnya kepada sang Ayah. Ayahnya berkata, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu?”
Akhirnya ia mendapatkan ide. Ia meminta bantuan sepupunya untuk menggambarkan seekor Donald Duck yang lucu dan seekor Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Ia lalu menjualnya di sekolah anak orang kaya, dan terjual $25. Ayahnya kembali memberikan se...selengkapnya » |
Seorang anak berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi. Suatu hari ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya. “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” tanya ayahnya. Ia menjawab, “Mungkin $1.” “Bisakah dijual seharga $2? Jika berhasil, berarti engkau telah membantu ayah dan ibumu,” ujar Ayahnya. “Saya akan mencobanya,” tanggap sang anak.
Lalu anak itu membawa pakaian tersebut ke stasiun kereta bawah tanah dan menjual selama lebih dari enam jam. Akhirnya ia berhasil menjual $2 dan berlari pulang. Kemudian ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya dan berkata, “Coba sekarang kau jual seharga $20?” “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling hanya $2,” sahutnya kepada sang Ayah. Ayahnya berkata, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu?”
Akhirnya ia mendapatkan ide. Ia meminta bantuan sepupunya untuk menggambarkan seekor Donald Duck yang lucu dan seekor Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Ia lalu menjualnya di sekolah anak orang kaya, dan terjual $25. Ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya dengan harga $200?” Kali ini ia menerima tanpa keraguan sedikitpun. Kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farrah Fawcett berada di New York. Setelah konferensi pers, anak itupun menerobos penjagaan keamanan dan meminta Farrah Fawcett membubuhkan tanda tangan di pakaian bekasnya. Kemudian pakaian itu terjual $1500.
Malamnya, ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian ini, apa yang engkau pahami?” Ia menjawab, “Selama kita mau berpikir pasti ada caranya.” Ayahnya menggelengkan kepala, “Engkau tidak salah, tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahukanmu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar saja bisa ditingkatkan nilainya. Apalagi kita sebagai manusia. Mungkin kita berkulit gelap dan miskin, tapi apa bedanya?” ujar sang ayah. Itulah kisah MICHAEL JORDAN, sang legenda basket Amerika.
Kita seringkali mengeluh dengan keadaan karena kita tidak kuat lagi dan lelah. Kita cenderung melihat diri lemah dan tidak melihat siapa yang menciptakan kita, bahkan Roh yang ada dalam diri kita. Kita sebagai umat Tuhan seringkali mengabaikan kuasa dan hikmat yang Tuhan beri dalam hidup kita dan menggantikan dengan fakta hidup yang penuh dengan kesulitan. Oleh karenanya marilah kita melihat bahwa kita diciptakan untuk melakukan banyak perkara yang besar. Jangan menilai diri sendiri, tetapi marilah kita melihat Tuhan yang menjadikan kita adalah dahsyat dan ajaib. Jangan pernah berhenti berjuang dan tetaplah mengandalkan Tuhan dalam segala keadaan sebab itu akan memaksimalkan kuasa Tuhan yang diberikan dalam diri kita ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|