|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Perhatikanlah hidup saudara dengan seksama, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Jangan buang percuma kesempatan demi kesempatan dalam hidup ini. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Meraiha Setiap Kesempatan |
|
Meraiha Setiap Kesempatan |
|
Senin, 04 November 2019 |
|
|
|
|
|
Meraiha Setiap Kesempatan |
|
Yohanes 11:1-11 |
|
|
|
|
|
|
Ketika hendak menjenguk Lazarus yang sedang sakit, murid-murid mencegah Kristus untuk pergi, karena mereka sangat menguatirkan Gurunya. ’Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?’ [Yohanes 11:8]. Inilah jawaban Tuhan kepada mereka, ’Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.’ Apa makna tersirat dari pernyataan Tuhan ini? Artinya selagi ada kesempatan, jangan pernah sia-siakan. Dua belas jam dalam sehari berbicara tentang siang hari adalah waktu untuk bekerja, sebab suatu kesempatan akan hilang percuma apabila tidak dipergunakan, ’...akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” [Yohanes 9:4].
Dua belas jam pada siang hari adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang Tuhan percayakan, waktu untuk kita berlomba dalam pertandingan iman, waktu untuk kita mengumpulkan harta sorgawi sebanyak-banyaknya [Matius 6:20]. Maka dari itu jangan sia-siakan setiap kesempatan yang ada, pergunakanlah itu dengan sebaik mungkin, sebab bila waktu sudah lewat, maka kita tidak bisa ...selengkapnya » |
Ketika hendak menjenguk Lazarus yang sedang sakit, murid-murid mencegah Kristus untuk pergi, karena mereka sangat menguatirkan Gurunya. ’Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?’ [Yohanes 11:8]. Inilah jawaban Tuhan kepada mereka, ’Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.’ Apa makna tersirat dari pernyataan Tuhan ini? Artinya selagi ada kesempatan, jangan pernah sia-siakan. Dua belas jam dalam sehari berbicara tentang siang hari adalah waktu untuk bekerja, sebab suatu kesempatan akan hilang percuma apabila tidak dipergunakan, ’...akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.” [Yohanes 9:4].
Dua belas jam pada siang hari adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang Tuhan percayakan, waktu untuk kita berlomba dalam pertandingan iman, waktu untuk kita mengumpulkan harta sorgawi sebanyak-banyaknya [Matius 6:20]. Maka dari itu jangan sia-siakan setiap kesempatan yang ada, pergunakanlah itu dengan sebaik mungkin, sebab bila waktu sudah lewat, maka kita tidak bisa memutarnya kembali. Jangan sampai dua belas jam yang seharusnya kita pergunakan untuk bekerja dan berkarya bagi Tuhan justru kita kedapatan sedang tidak melakukan apa-apa, tertidur pulas. Ingat! ’...kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.’ [1 Tesalonika 5:5-6].
Penyebab hilangnya kesempatan adalah malas, takut atau kuatir. Oleh sebab itu Tuhan Yesus mengingatkan bukan saja kepada murid-muridNya saat itu tetapi juga kepada kita semua saat ini supaya tetap memperhitungkan sebuah kesempatan dan meraihnya sebagai sesuatu yang berharga. Jangan takut dan kuatir dengan bayangan dan perkiraan sendiri yang belum tentu terjadi sebab itu adalah penghambat kesempatan untuk memperolehnya. Perhatikanlah hidup saudara dengan seksama, jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif [Ef. 5:15]. Jangan buang percuma kesempatan demi kesempatan dalam hidup ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|