|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
“Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.”[1 Tesalonika 2:4] |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Motivasi Yang Benar |
|
Motivasi Yang Benar |
|
Senin, 15 Januari 2018 |
|
|
|
|
|
Motivasi Yang Benar |
|
I Tesalonika 2:1-12 |
|
|
|
|
|
|
Bangsa Indonesia akan menjalani “tahun yang sibuk” di sepanjang tahun ini hingga tahun 2019 nanti. Indonesia akan menyelenggatakan “hajatan politik dan pesta demokrasi” besar. Paling tidak hingga tahun depan, yaitu pemilihan kepala daerah secara serentak di beberapa daerah di tahun 2018. Dan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden di tahun 2019.
Jika kita berbicara tentang “hajatan politik”, maka ada fenomena yang selalu menyertainya. Apa itu? Politikus dadakan mulai bermunculan. Mulai dari hanya sekedar menjadi pengamat dan memprediksi perkembangan politik, hingga merapatkan diri ke parpol untuk dapat tampil menjadi politikus yang layak untuk maju dalam pemilihan. Kita semua tidak tahu, apakah semuanya itu dilandasi dengan sebuah motivasi yang benar atau hanya sekedar ingin tenar. Fenomena di atas seolah-olah juga mewabah hingga ke gereja. Tidak sedikit kita melihat fenomena, orang-orang yang “katanya” ingin terjun dalam hal kerohanian karena panggilan Tuhan. Mulai dari menjadi pelayan mimbar, menjadi hamba Tuhan ataupun menjadi pemberita Injil, namun ujung-ujungnya ternyata hanya untuk popularita...selengkapnya » |
Bangsa Indonesia akan menjalani “tahun yang sibuk” di sepanjang tahun ini hingga tahun 2019 nanti. Indonesia akan menyelenggatakan “hajatan politik dan pesta demokrasi” besar. Paling tidak hingga tahun depan, yaitu pemilihan kepala daerah secara serentak di beberapa daerah di tahun 2018. Dan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden di tahun 2019.
Jika kita berbicara tentang “hajatan politik”, maka ada fenomena yang selalu menyertainya. Apa itu? Politikus dadakan mulai bermunculan. Mulai dari hanya sekedar menjadi pengamat dan memprediksi perkembangan politik, hingga merapatkan diri ke parpol untuk dapat tampil menjadi politikus yang layak untuk maju dalam pemilihan. Kita semua tidak tahu, apakah semuanya itu dilandasi dengan sebuah motivasi yang benar atau hanya sekedar ingin tenar. Fenomena di atas seolah-olah juga mewabah hingga ke gereja. Tidak sedikit kita melihat fenomena, orang-orang yang “katanya” ingin terjun dalam hal kerohanian karena panggilan Tuhan. Mulai dari menjadi pelayan mimbar, menjadi hamba Tuhan ataupun menjadi pemberita Injil, namun ujung-ujungnya ternyata hanya untuk popularitas dan kenyamanan diri. Semuanya itu akan teruji dengan waktu apakah motivasi yang dibawa adalah benar, atau hanya sekedar kamuflase kebohongan belaka.
Sebagai utusan Allah yang dipercaya untuk memberitakan Injil, Rasul Paulus menyampaikan pengajaran dengan motivasi yang benar. Pengajaran yang disampaikannya bukan untuk menyenangkan hati manusia, melainkan menyenangkan hati Allah. Paulus tidak mengajar dengan perkataan yang manis. Paulus juga tidak mengajar untuk mendapatkan uang atau mencari pujian dari manusia. Paulus memberitakan Injil dan menjalankan panggilan pelayanan-Nya semua dengan motivasi yang benar dan bukan untuk keuntungan diri semata.
Namun sayangnya, masih banyak orang Kristen yang takut menyatakan kebenaran. Mereka lebih memilih menyenangkan orang, agar keberadaannya diterima, dan mencari sanjungan orang lain. Berkata-kata dengan manis, namun tujuannya melenceng, supaya diri pribadi terus dipercaya tampil di depan umum, supaya diri pribadi nyaman, dan sebagainya. Jangan sampai kita lupa bahwa hidup ini adalah milik Allah dan harus dipersembahkan bagi kemuliaan nama-Nya. Kita dipanggil untuk mewartakan Injil dengan murni, tanpa tipu daya atau motivasi yang terselubung. Ingatlah selalu, manusia mungkin dapat kita bohongi dengan penampilan manis kita, namun Tuhan tidak dapat dibohongi dengan semuanya itu. Jadilah murid Kristus yang mempunyai motivasi yang tulus dan benar di hadapan Allah. Jadilah pewarta kebenaran Firman yang tulus dan benar.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|