|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Janganlah gelisah dan gentar hatimu karena damai sejahtera-Nya sudah diberikan bagimu. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Rini Handoyo |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Nikmati Damai SejahteraNya |
|
Nikmati Damai SejahteraNya |
|
Selasa, 02 Mei 2017 |
|
|
|
|
|
Nikmati Damai SejahteraNya |
|
Yohanes 14:15-31 |
|
|
|
|
|
|
Malam sudah beranjak larut, tapi mata saya tidak juga mau terpejam, pikiran mengembara kemana-mana. Antara kecewa, galau, gelisah, khawatir campur aduk jadi satu. Meskipun sudah berusaha menghalau semua pikiran yang tidak jelas itu, tetap saja kegelisahan tidak mau pergi. Kekalahan Ahok dalam pilpres di DKI benar-benar menyita pikiran saya. Kekhawatiran ibu kota akan kembali menjadi arena pertunjukan kepentingan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membuat saya kehilangan damai sejahtera. Aneh dan terlalu berlebihan memang. Meski saya bukan warga DKI, tapi jujur saya merasa sedih dengan kekalahan itu. Saya sadar tidak ada kepentingan bagi saya untuk memikirkan itu, tapi saat itu sulit sekali menghilangkan kegelisahan yang ada.
Beruntungnya saya ketika membaca Firman Tuhan dalam Yohanes 14:27 menyatakan ‘damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku, Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, janganlah gelisah dan gentar hatimu’, hati saya menjadi lebih tenang. Kepercayaan kepada-Nya membuat saya kembali merasakan damai sejahtera dan tidak khawatir lagi dengan situasi yang saat ini sedang terjadi. Tuhan mengingatkan saya bahwa semua yang terjadi ada di bawah kendali-Nya. Tuhan sangat tahu bahwa suat...selengkapnya » |
Malam sudah beranjak larut, tapi mata saya tidak juga mau terpejam, pikiran mengembara kemana-mana. Antara kecewa, galau, gelisah, khawatir campur aduk jadi satu. Meskipun sudah berusaha menghalau semua pikiran yang tidak jelas itu, tetap saja kegelisahan tidak mau pergi. Kekalahan Ahok dalam pilpres di DKI benar-benar menyita pikiran saya. Kekhawatiran ibu kota akan kembali menjadi arena pertunjukan kepentingan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab membuat saya kehilangan damai sejahtera. Aneh dan terlalu berlebihan memang. Meski saya bukan warga DKI, tapi jujur saya merasa sedih dengan kekalahan itu. Saya sadar tidak ada kepentingan bagi saya untuk memikirkan itu, tapi saat itu sulit sekali menghilangkan kegelisahan yang ada.
Beruntungnya saya ketika membaca Firman Tuhan dalam Yohanes 14:27 menyatakan ‘damai sejahtera kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku, Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu, janganlah gelisah dan gentar hatimu’, hati saya menjadi lebih tenang. Kepercayaan kepada-Nya membuat saya kembali merasakan damai sejahtera dan tidak khawatir lagi dengan situasi yang saat ini sedang terjadi. Tuhan mengingatkan saya bahwa semua yang terjadi ada di bawah kendali-Nya. Tuhan sangat tahu bahwa suatu saat setiap kita pasti akan mengalami situasi seperti yang saya rasakan. Kekhawatiran akan banyak hal yang tidak sanggup kita atasi, kekecewaan terhadap lingkungan maupun orang lain, kegalauan yang tak berujung, itu semua akan merampas sukacita dan damai sejahtera yang seharusnya menjadi milik kita. Karena itu Dia sudah menyediakan Roh Penolong yang siap sedia untuk menolong ketika kita membutuhkan kekuatan dan penghiburan.
Ingatlah bahwa damai sejahtera dan sukacita adalah hak milik yang harus kita nikmati sebagai anak-anak Tuhan. Jangan biarkan situasi di luar merampas apa yang menjadi milik kita, dan biarkan Roh Penolong bekerja ketika kita tidak mampu untuk mengatasi kegelisahan dan tawar hati yang menghampiri. Sehingga kita bisa melewati hari-hari kita dengan nyaman dan tentu saja bisa tidur dengan nyenyak karena kita tahu bahwa Dia yang mengendalikan semuanya. [RH]
Pokok Renungan:
Janganlah gelisah dan gentar hatimu karena damai sejahtera-Nya sudah diberikan bagimu.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|