Home » Renungan » Pembawa Terang Yang Takut Pada Kegelapan
Pembawa Terang Yang Takut Pada Kegelapan
Senin, 14 Mei 2018
Pembawa Terang Yang Takut Pada Kegelapan
1 Korintus 9:20-22
Traveling adalah aktivitas yang sangat bermanfaat dan membawa kesegaran. Bepergian ke tempat-tempat yang tidak biasa dijumpai, menikmati spot wisata yang unik dan indah, rasanya sangat menyenangkan. Namun sejatinya esensi traveling bukan sekedar itu. Menempuh perjalanan, tiba di tujuan, mengabadikannya dengan berfoto dan membaginya ke media sosial ... hanyalah bagian dari traveling.
Setiap tempat memiliki kisah dan keunikan masing-masing. Ada masyarakat setempat dengan budaya dan adat istiadatnya; ada makanan khas dan proses pengolahannya; ada kepercayaan yang dianut dan kebiasaan-kebiasaannya; semua itu dikenal dengan istilah ’kearifan lokal’. Bila seorang traveler tak peduli akan hal itu dan hanya mengincar foto-foto kece yang diburu tanpa kenal tatakrama ... itu berarti ia belum menyentuh esensi traveling itu sendiri.
Ada kemiripan antara traveler dengan umat Kristiani yang sering disebut sebagai musafir di dunia ini. Sebagai musafir-musafir yang menyandang A...selengkapnya »
Traveling adalah aktivitas yang sangat bermanfaat dan membawa kesegaran. Bepergian ke tempat-tempat yang tidak biasa dijumpai, menikmati spot wisata yang unik dan indah, rasanya sangat menyenangkan. Namun sejatinya esensi traveling bukan sekedar itu. Menempuh perjalanan, tiba di tujuan, mengabadikannya dengan berfoto dan membaginya ke media sosial ... hanyalah bagian dari traveling.
Setiap tempat memiliki kisah dan keunikan masing-masing. Ada masyarakat setempat dengan budaya dan adat istiadatnya; ada makanan khas dan proses pengolahannya; ada kepercayaan yang dianut dan kebiasaan-kebiasaannya; semua itu dikenal dengan istilah ’kearifan lokal’. Bila seorang traveler tak peduli akan hal itu dan hanya mengincar foto-foto kece yang diburu tanpa kenal tatakrama ... itu berarti ia belum menyentuh esensi traveling itu sendiri.
Ada kemiripan antara traveler dengan umat Kristiani yang sering disebut sebagai musafir di dunia ini. Sebagai musafir-musafir yang menyandang Amanat Agung dari Yesus Kristus, umat Kristiani tak bisa menghindari dan mengabaikan masyarakat setempat, budaya dan adat istiadat yang mereka junjung, serta agama yang mereka anut. Bagaimana umat Kristiani akan membawa terang jika menjejakkan kaki di tempat yang gelap saja enggan dan takut?
Apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus patut kita teladani. Bacaan kita pada hari ini memaparkan bagaimana Rasul Paulus hidup sedemikian rupa sehingga keberadaannya bisa diterima oleh berbagai kalangan. Dan pada akhirnya, melalui kehadirannya orang-orang dapat dimenangkan.
Kiranya ayat-ayat renungan pada hari ini membuka wawasan umat Kristiani untuk menjadi pewarta Amanat Agung dengan lebih baik lagi. Tuhan beserta kita.