|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
|
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pemimpin Adalah Pelayan |
|
Pemimpin Adalah Pelayan |
|
Minggu, 19 Agustus 2018 |
|
|
|
|
|
Pemimpin Adalah Pelayan |
|
Matius 20:26-27 |
|
|
|
|
|
|
Pemimpin adalah pelayan
Matius 20:26-27
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Pada tanggal 10 Agustus yang lalu telah diumumkan capres dan cawapres yang akan maju di dalam Pemilu tahun 2019 nanti. Yang menjadi pertanyaan: siapakah figur yang layak untuk memimpin bangsa Indonesia untuk 5 tahun ke depan?
Berkenaan dengan figur pemimpin, Tuhan Yesus telah memberikan arahan siapakah orang yang layak menjadi pemimpin. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang layak menjadi pemimpin adalah orang yang bersedia menjadi pelayan. Ada banyak orang yang ingin menjadi pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Pada waktu berkampanye memang semua menampilkan dirinya sebagai sosok pribadi yang mau mengabdi pada rakyat dengan janji-janjinya yang muluk-muluk. Tetapi setelah terpilih dan kemudian diangkat m...selengkapnya » |
Pemimpin adalah pelayan
Matius 20:26-27
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Pada tanggal 10 Agustus yang lalu telah diumumkan capres dan cawapres yang akan maju di dalam Pemilu tahun 2019 nanti. Yang menjadi pertanyaan: siapakah figur yang layak untuk memimpin bangsa Indonesia untuk 5 tahun ke depan?
Berkenaan dengan figur pemimpin, Tuhan Yesus telah memberikan arahan siapakah orang yang layak menjadi pemimpin. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang layak menjadi pemimpin adalah orang yang bersedia menjadi pelayan. Ada banyak orang yang ingin menjadi pemimpin dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Pada waktu berkampanye memang semua menampilkan dirinya sebagai sosok pribadi yang mau mengabdi pada rakyat dengan janji-janjinya yang muluk-muluk. Tetapi setelah terpilih dan kemudian diangkat menjadi pejabat dia lupa pada apa yang pernah dijanjikannya. Lalu apa yang dilakukan di dalam masa kepemimpinannya hanyalah memperkaya dirinya sendiri.
Hal seperti itu bukan hanya terjadi dalam dunia politik/pemerintahan, tetapi terjadi di mana-mana, bisa di tempat kerja, di masyarakat, di keluarga, bahkan di gereja dan di lingkungan apa pun juga. Di mana ada posisi sebagai pemimpin dan kekuasaan, di situ pasti ada godaan untuk memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan diri sendiri. Tuhan Yesus mengajar kepada setiap murid-Nya agar sadar akan godaan itu. Ingin menjadi pemimpin boleh, tetapi harus ingat bahwa tujuan memimpin bukan untuk mencapai keuntungan diri sendiri tetapi untuk melayani.
Pengertian melayani yang dimaksud Tuhan bukan hanya pelayanan dalam arti rohani saja. Pelayanan tidak terbatas hanya di dalam lingkup gereja. Pelayanan adalah sebuah gaya hidup yang harus kita praktekkan setiap hari di dalam lingkup apapun juga. Kalau di tempat kerja, kita bekerja dengan sikap melayani. Kita menganggap pekerjaan kita bukan sebagai sarana untuk mendapat penghasilan semata-mata, tetapi sebagai sarana untuk kita melayani sesama kita. Apapun pekerjaan kita, baik sebagai pedagang, guru, dokter, perawat, satpam, cleaning service, atau yang lainnya, kita lakukan sebagai pelayanan kepada sesama.
Hidup kita telah ditebus oleh Kristus. Pakailah hidup ini untuk melayani dan memuliakan Bapa kita di Surga. Amin.
Pdt. Goenawan Susanto
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|