Adalah seorang berhati lurus yang hidup di pulau rayuan kelapa. Ia bersih tulus namun kurang cerdik. Disudutkahlah si hati lurus oleh fitnah yang digembar-gemborkan oleh ribuan orang di jalan-jalan. Fitnah yang dimainkan oleh orang-orang cerdik namun tidak tulus, yaitu orang-orang yang licin dan licik. Terbelahlah pendapat orang banyak. Ada yang bersimpati ada pula yang antipati padanya. Para hakim pun tampaknya dibuat tak berdaya dalam gelora lautan kebencian yang menekan. Hingga kebenaran dan keadilan tak lagi mudah menemukan jalan dan ruang untuk menyatakan dirinya apa adanya. Di meja hijau kebenaran dan keadilan yang harusnya berkilau-kilauan, kini tampak suram buram. Di sanalah putusan hakim telah diambil. Si hati lurus dinyatakan secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dan harus menjalani pidana kurungan.
Garis wajah si hati lurus menunjukkan bahwa ia letih. Ia rindu bebas. Namun kenyataan berkata lain. Meski demikian ia tetap berdiri tegar bak batu karang yang tak pernah takut pada gelora amarah ombak di sekitarnya. Asa dan upaya masih dilakukannya dengan tetap patuh pada aturan hukum. Dari balik jeruji ...selengkapnya »
Adalah seorang berhati lurus yang hidup di pulau rayuan kelapa. Ia bersih tulus namun kurang cerdik. Disudutkahlah si hati lurus oleh fitnah yang digembar-gemborkan oleh ribuan orang di jalan-jalan. Fitnah yang dimainkan oleh orang-orang cerdik namun tidak tulus, yaitu orang-orang yang licin dan licik. Terbelahlah pendapat orang banyak. Ada yang bersimpati ada pula yang antipati padanya. Para hakim pun tampaknya dibuat tak berdaya dalam gelora lautan kebencian yang menekan. Hingga kebenaran dan keadilan tak lagi mudah menemukan jalan dan ruang untuk menyatakan dirinya apa adanya. Di meja hijau kebenaran dan keadilan yang harusnya berkilau-kilauan, kini tampak suram buram. Di sanalah putusan hakim telah diambil. Si hati lurus dinyatakan secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dan harus menjalani pidana kurungan.
Garis wajah si hati lurus menunjukkan bahwa ia letih. Ia rindu bebas. Namun kenyataan berkata lain. Meski demikian ia tetap berdiri tegar bak batu karang yang tak pernah takut pada gelora amarah ombak di sekitarnya. Asa dan upaya masih dilakukannya dengan tetap patuh pada aturan hukum. Dari balik jeruji dihimbaunya para pendukung untuk kembali ke rumah dengan damai. Sambil ia terus percaya bahwa jeruji besi bukanlah akhir dari hidup dan karyanya.
“Si hati lurus adalah manusia langka di republik ini. Apa yang membuatnya demikian kuat menghadapi badai hidup? Padahal ia berkulit kuning? Dan dicemooh sebagai orang kafir karena kepercayaannya?” tanya Tuan Joko Ndokondo pada sekelompok anak muda gereja. Sebagaimana diperkirakan, tidak ada seorang pun anak muda gereja yang menjawab. Sang tuan pun terpaksa menjawab pertanyaannya sendiri. “Iman….ya iman pada Tuhanlah yang memberi kekuatan pada si hati lurus.” Sebagaimana Daud mengalami kekuatan dari imannya. Demikian pula si hati lurus. Kala itu Daud terpaksa terusir dari tahtanya karena rongrongan penuh murka dari anaknya sendiri, yaitu Absalom. Dalam situasi seperti itu Daud menyampaikan keluh kesahnya pada Tuhan [ayat 2-3]. Namun bukan sekedar keluh kesah yang kosong. Keluh kesah itu disampaikannya dalam iman bahwa Tuhan adalah perisai pelindungnya. Dan bahwa Tuhan pasti akan menjawab permohonannya [ayat 4-5]. Dan hasilnya, meski masalahnya belum berlalu namun Daud mengalami damai sejahtera. Ia dapat tidur dengan nyenyak lalu bangun dalam kesegaran. Bukan takut yang dirasakannya namun kebangkitan semangatnya dalam menghadapi masalah [ayat 6-9]. Dan tanpa memberi kesempatan bertanya untuk kedua kalinya, tiba-tiba “Ssssttt…..tt, jangan bilang siapa-siapa ya?” kata Tuan Joko Ndokondo menutup penuturannya.
Jemaat yang terkasih, ada orang yang rindu bebas dalam hidupnya. Dalam arti tidak mempunyai masalah. Jelas itu tidak mungkin. Setiap orang pastilah pernah dan akan mengalami masalah. Maka rindu bebas bukanlah kerinduan untuk tidak mempunyai masalah. Tetapi kerinduan untuk mempunyai kepribadian yang kuat dalam menghadapi setiap masalah yang datang. Dan itu dapat diwujudkan jika kita hidup dalam iman! Terpujilah Tuhan.