|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jika malas berdoa, sesungguhnya kita sedang kehilangan berkat istimewa yang telah disediakan Tuhan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Rumah Doa |
|
Rumah Doa |
|
Sabtu, 23 Desember 2017 |
|
|
|
|
|
Rumah Doa |
|
Ratapan 3:55-57 |
|
|
|
|
|
|
Berlutut di hadapan Tuhan tidaklah hanya berbicara tentang sikap doa, tetapi juga sikap hati di mana kita mencari Tuhan. Doa adalah hal yang dapat dilakukan oleh siapapun juga, dan mengandung kuasa yang besar. Charles Stanley dalam bukunya ’Landmines in The Path of the Believer’ [Ranjau yang tersembunyi di balik jalan orang percaya] menyatakan, ’Kita berdiri makin tinggi dan kuat di atas lutut kita.’ Buku tersebut menceritakan tentang keadaan di mana dia mengalami saat-saat yang begitu gelap dan putus asa, dia terbangun di tengah malam dan duduk di sisi tempat tidurnya dan berdoa. Ia menyerukan seluruh persoalannya kepada Tuhan, dan kemudian meminta Tuhan menolong dia untuk dapat tidur kembali. Pada saat ia terombang-ambing dan putus asa, dia belajar satu hal yang sangat penting yaitu, ’Jika saya tetap fokus pada Tuhan, saya akan memperoleh pertolongan, kekuatan dan kemenangan untuk melewatinya, sekalipun dunia di sekeliling saya nampaknya akan runtuh’.
Doa akan menolong kita fokus pada Tuhan. Malas berdoa membuat kita terfokus pada keadaan kita. Seperti yang Yesus nyatakan, ’Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut tetapi daging lemah.’ Kekuatan kita terletak di dalam doa, tetapi banyak kali kita ...selengkapnya » |
Berlutut di hadapan Tuhan tidaklah hanya berbicara tentang sikap doa, tetapi juga sikap hati di mana kita mencari Tuhan. Doa adalah hal yang dapat dilakukan oleh siapapun juga, dan mengandung kuasa yang besar. Charles Stanley dalam bukunya ’Landmines in The Path of the Believer’ [Ranjau yang tersembunyi di balik jalan orang percaya] menyatakan, ’Kita berdiri makin tinggi dan kuat di atas lutut kita.’ Buku tersebut menceritakan tentang keadaan di mana dia mengalami saat-saat yang begitu gelap dan putus asa, dia terbangun di tengah malam dan duduk di sisi tempat tidurnya dan berdoa. Ia menyerukan seluruh persoalannya kepada Tuhan, dan kemudian meminta Tuhan menolong dia untuk dapat tidur kembali. Pada saat ia terombang-ambing dan putus asa, dia belajar satu hal yang sangat penting yaitu, ’Jika saya tetap fokus pada Tuhan, saya akan memperoleh pertolongan, kekuatan dan kemenangan untuk melewatinya, sekalipun dunia di sekeliling saya nampaknya akan runtuh’.
Doa akan menolong kita fokus pada Tuhan. Malas berdoa membuat kita terfokus pada keadaan kita. Seperti yang Yesus nyatakan, ’Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan. Roh memang penurut tetapi daging lemah.’ Kekuatan kita terletak di dalam doa, tetapi banyak kali kita mengabaikan doa. Kita memiliki banyak waktu untuk mendengar khotbah-khotbah, seminar-seminar, bahkan kesaksian-kesaksian tentang pentingnya doa. Namun kita tidak memiliki waktu untuk dapat berdoa. Bila kita menabung waktu dalam doa, maka kita sedang menanamkan kuasa yang besar dalam hidup ini. Sesungguhnya yang menjadi persoalan bagi orang percaya bukanlah karena kekurangan pengetahuan tentang doa, tetapi karena sikap malas berdoa.
Bagaimana kita dapat membuang sikap malas berdoa? Dengan mengaku di hadapan Tuhan akan kemalasan kita dan meminta kepada Tuhan agar memberikan hati dan jiwa yang haus kepada Tuhan. Kesibukan dalam kehidupan telah membuat kita mengabaikan doa. Kita kehilangan poin penting dari kehidupan kekristenan, dan menempatkannya pada urutan ke sekian. Sadarilah bahwa doa menjadi basis utama dan segala berkat-berkat Tuhan yang telah disediakan-Nya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|