|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Kita harus menebus waktu yang telah tersia-sia, sehingga tidak ada sepotong waktu yang digunakan untuk hal-hal yang akan mengganggu dan menghambat kita mencari perkara yang di atas. |
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Bp. Gunawan Laksmana |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Selamatkanlah Waktumu |
|
Selamatkanlah Waktumu |
|
Selasa, 20 Februari 2018 |
|
|
|
|
|
Selamatkanlah Waktumu |
|
Efesus 5:15-21 |
|
|
|
|
|
|
Akhir-akhir ini muncul lagu pujian yang berjudul: HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN. Lagu ini sering dinyanyikan oleh orang kristen dari berbagai gereja. Inti lagunya adalah bahwa hidup ini adalah kesempatan [satu-satunya] untuk melayani Tuhan dan hidup menjadi berkat. Memang lagu dan syairnya indah dan menginspirasi. Bahkan banyak dinyanyikan dengan muatan emosi yang kuat dan tidak jarang disertai keluarnya air mata. Yang perlu diwaspadai adalah pikiran bahwa dengan telah menyanyikannya, seakan-akan sudah memperagakan dan mengenakan apa yang tertulis. Padahal tidak jarang setelah keluar dari suasana pujian yang disertai muatan emosi sesaat, tidak diikuti oleh gaya hidup yang berubah. Sikap hati, pola pikir dan perbuatan masih jauh dari yang dimaksudkan oleh isi lagunya. Akibatnya tidak terjadi perubahan bermakna menuju kedewasaan rohani. Hal ini berarti hidup dalam fantasi.
Untuk itu kita perlu belajar kebenaran yang tersirat di dalamnya. Waktu hidup di bumi yang singkat ini harus dipakai dengan sungguh-sungguh untuk merespon dengan benar Anugerah Keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Karena waktu yang masih ada begitu singkat bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak terbatas. Dan karena itu waktu yang ada menjadi sangat berharga. Rasul Paulus menasihatkan supaya kita ...selengkapnya » |
Akhir-akhir ini muncul lagu pujian yang berjudul: HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN. Lagu ini sering dinyanyikan oleh orang kristen dari berbagai gereja. Inti lagunya adalah bahwa hidup ini adalah kesempatan [satu-satunya] untuk melayani Tuhan dan hidup menjadi berkat. Memang lagu dan syairnya indah dan menginspirasi. Bahkan banyak dinyanyikan dengan muatan emosi yang kuat dan tidak jarang disertai keluarnya air mata. Yang perlu diwaspadai adalah pikiran bahwa dengan telah menyanyikannya, seakan-akan sudah memperagakan dan mengenakan apa yang tertulis. Padahal tidak jarang setelah keluar dari suasana pujian yang disertai muatan emosi sesaat, tidak diikuti oleh gaya hidup yang berubah. Sikap hati, pola pikir dan perbuatan masih jauh dari yang dimaksudkan oleh isi lagunya. Akibatnya tidak terjadi perubahan bermakna menuju kedewasaan rohani. Hal ini berarti hidup dalam fantasi.
Untuk itu kita perlu belajar kebenaran yang tersirat di dalamnya. Waktu hidup di bumi yang singkat ini harus dipakai dengan sungguh-sungguh untuk merespon dengan benar Anugerah Keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Karena waktu yang masih ada begitu singkat bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak terbatas. Dan karena itu waktu yang ada menjadi sangat berharga. Rasul Paulus menasihatkan supaya kita menggunakan waktu untuk memikirkan dan mencari perkara yang di atas, yaitu perkara perkara rohani [Kolose 3:1-4]. Perkara-perkara rohani pada intinya berupa: Kesempurnaan karakter seperti karakter Kristus [Matius 5:48], tidak terikat percintaan/kesenangan dunia [Lukas 4:33], hati yang mengasihi/mengabdi Tuhan tanpa batas [Matius 6:24, Matius 22:37] dan pikiran yang fokus pada Kerajaan Surga di Langit Baru dan Bumi Baru [2 Petrus 3:13]. Tuhan Yesus juga mengingatkan supaya kita mengutamakan Kerajaan Allah dan Kebenarannya [Matius 6:33].
Melayani Tuhan tidak dimulai dari kegiatan dalam lingkup gereja saja, namun dari sikap hati, pola pikir, dan gaya hidup atau perilaku setiap hari yang selalu sesuai dengan keinginan Tuhan. Tujuan pelayanan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus adalah supaya setiap orang percaya menjelmakan imannya dalam perbuatan konkrit [Matius 5:16, Yakobus 2:14–26]. Jadi pusat kegiatan pelayanan orang percaya adalah di tempat kegiatan sehari-hari : rumah tangga, sekolah/kampus, toko, kantor, pasar dll. Melalui apa yang di lakukan di manapun, nama Tuhan dimuliakan [I Korintus 10:31]. Bila kita melayani dengan cara yang benar, maka pada hakekatnya hidup kita juga telah menjadi berkat. Karena melalui pelayanan yang kita lakukan, hidup kita akan berdampak dan membantu orang lain. Bahkan orang lain juga mengalami perubahan untuk dikembalikan pada rancangan Allah semula untuk mengalami keselamatan. Kita menjadi tutor dan teladan bagi sesama/saudara seiman.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|