|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan Yesus Kristus adalah pahlawan keselamatanku. Aku mau dipakai-Nya menjadi pahlawan yang menyelamatkan sesamaku |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » SOS |
|
SOS |
|
Rabu, 11 September 2019 |
|
|
|
SOS diasosiasikan sebagai kependekan dari : ’Save Our Ship’ , ’Save Our Soul’ , ’Survivors On Ship’ atau yang lainnya, bermakna meminta pertolongan. Konvensi radiotelegragik internasional menjadikan SOS sebagai standar tanda bahaya internasional sejak 3 November 1906. SOS digunakan dengan cara membunyikan kode Morse, tiga titik untuk huruf S dan tiga garis untuk huruf O, [... _ _ _ ...] Dengan berjalannya waktu SOS digantikan dengan GMDSS [Global Maritime Distress and Safety System], meskipun demikian SOS masih sering digunakan sebagai sinyal bahaya secara visual dengan cahaya.
Lihatlah sekeliling anda, mari kita pertajam penglihatan dan pendengaran kita. Dalam kehiduan kita sehari-hari, bayangkan, ada banyak orang yang membunyikan atau menyalakan SOS untuk meminta pertolongan kepada siapapun yang bersedia menolong mereka. Di hari- hari akhir ini, jumlah mereka bertambah semakin banyak.
Mereka butuh datangnya perahu-perahu penyelamat yang bisa nenyelamatkan mereka. Ditengah-tengah samudera kehidupan ini ...selengkapnya » |
SOS diasosiasikan sebagai kependekan dari : ’Save Our Ship’ , ’Save Our Soul’ , ’Survivors On Ship’ atau yang lainnya, bermakna meminta pertolongan. Konvensi radiotelegragik internasional menjadikan SOS sebagai standar tanda bahaya internasional sejak 3 November 1906. SOS digunakan dengan cara membunyikan kode Morse, tiga titik untuk huruf S dan tiga garis untuk huruf O, [... _ _ _ ...] Dengan berjalannya waktu SOS digantikan dengan GMDSS [Global Maritime Distress and Safety System], meskipun demikian SOS masih sering digunakan sebagai sinyal bahaya secara visual dengan cahaya.
Lihatlah sekeliling anda, mari kita pertajam penglihatan dan pendengaran kita. Dalam kehiduan kita sehari-hari, bayangkan, ada banyak orang yang membunyikan atau menyalakan SOS untuk meminta pertolongan kepada siapapun yang bersedia menolong mereka. Di hari- hari akhir ini, jumlah mereka bertambah semakin banyak.
Mereka butuh datangnya perahu-perahu penyelamat yang bisa nenyelamatkan mereka. Ditengah-tengah samudera kehidupan ini ada banyak ’bajak laut’ si jahat berkeliaran yang datang seakan menolong dan menyelamatkan, tapi justru menyeret mereka ke dalam penderitaan yang lebih dalam bahkan menghancurkan dan membinasakan.
Mari kita lihat sekeliling kita. Bisakah kita diam, berpangku tangan tanpa meresponi panggilan SOS di sekeliling kita ? Ada yang bisa dan harus kita lakukan. Pertama, pastikan keselamatan pribadi hanya melalui Yesus Kristus. Mereka yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal [ Yoh 3:16]. Kedua, bertobat dari kefasikan melakukan keadilan dan kebenaran. Firman Tuhan berkata bahwa mereka yang demikian menyelamatkan nyawanya sendiri.[ Yeh 18:27-28]. Ketiga, selamatkan orang terdekat. Kita boleh berangan-angan menjadi superhero menyelamatkan dunia, mulailah terlebih dahulu dari orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih dan pertolongan, terutama kita melakukannya untuk yang paling hina dalam pandangan kita [ Mat 25:40,45].
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|