Masihkah kita berusaha untuk mewujudkan kasih itu dalam kehidupan sehari-hari? Atau sebaliknya spontanitas kasih itu senantiasa terwujud dengan sendirinya secara alami di tiap detik kehidupan kita.
Kasih bukan hanya menjadi ciri khas orang Kristen, tetapi jiwa dari jatidiri kristen dan kekristenan. Kasih itu tidak direncanakan, tapi kasih itu spontanitas yang muncul dengan cara-cara yang luar biasa. Tidak ada kepastian yang tepat dalam deskripsi Paulus tentang kasih. Kita tidak serta merta dapat merencanakan pikiran dan perbuatan dengan berkata, “Mulai sekarang aku tidak akan membayangkan pikiran-pikiran yang jahat lagi, dan aku akan mempercayai semua yang dikehendaki Yesus untuk kupercayai.” Tidak...karakteristik kasih adalah spontanitas. Kita bukan dengan sengaja menaruh pernyataan Yesus di hadapan kita sebagai standar tetapi ketika Roh-Nya menguasai kita, kita akan hidup menurut standarNya bahkan tanpa menyadarinya. Dan ketika melihatnya kita akan terkejut betapa tidak ada lagi emosi yang seringkali kita banggakan hal ini menjadi bukti bahwa spontanitas kasih itu ada pada kita.
Sumber-sumber yang mengalirkan kasih sejati berasal dari Tuhan bukan dari kita. Sungguh naif untuk berpikir bahwa kasih Allah secara alami ada dalam diri kita. Kasih-Nya ada di dalam kita hanya ketika “Kasih itu telah dicurahka...selengkapnya »
Kasih bukan hanya menjadi ciri khas orang Kristen, tetapi jiwa dari jatidiri kristen dan kekristenan. Kasih itu tidak direncanakan, tapi kasih itu spontanitas yang muncul dengan cara-cara yang luar biasa. Tidak ada kepastian yang tepat dalam deskripsi Paulus tentang kasih. Kita tidak serta merta dapat merencanakan pikiran dan perbuatan dengan berkata, “Mulai sekarang aku tidak akan membayangkan pikiran-pikiran yang jahat lagi, dan aku akan mempercayai semua yang dikehendaki Yesus untuk kupercayai.” Tidak...karakteristik kasih adalah spontanitas. Kita bukan dengan sengaja menaruh pernyataan Yesus di hadapan kita sebagai standar tetapi ketika Roh-Nya menguasai kita, kita akan hidup menurut standarNya bahkan tanpa menyadarinya. Dan ketika melihatnya kita akan terkejut betapa tidak ada lagi emosi yang seringkali kita banggakan hal ini menjadi bukti bahwa spontanitas kasih itu ada pada kita.
Sumber-sumber yang mengalirkan kasih sejati berasal dari Tuhan bukan dari kita. Sungguh naif untuk berpikir bahwa kasih Allah secara alami ada dalam diri kita. Kasih-Nya ada di dalam kita hanya ketika “Kasih itu telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus“ [Roma 5:5].
Jangan pernah berusaha membuktikan kepada Tuhan betapa besar kasih kita kepada-Nya itu adalah tanda-tanda yang jelas bahwa kita sebenarnya tidak sungguh-sungguh mengasihi-Nya. Kasih yang sungguh bersifat spontan yang mengalir secara alami dari jati diri Allah di dalam diri kita bagi sesama. Dan kita seringkali tidak dapat menjelaskan mengapa kita melakukannya tetapi kita bisa mengetahui spontanitas kasih-Nya sudah ada di dalam kita melalui Roh Kudus-Nya.