|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Hiduplah menjadi berkat bagi banyak orang dengan selalu menabur kebaikan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tabur Tuai |
|
Tabur Tuai |
|
Selasa, 19 September 2017 |
|
|
|
|
|
Tabur Tuai |
|
Galatia 6:7-10 |
|
|
|
|
|
|
Ada satu kebiasaan yang saya lakukan selama bertahun-tahun, yaitu mengantar atau menjemput anak sekolah. Suatu ketika dalam perjalanan setelah menjemput anak saya, Olivia, pulang dari sekolah tepatnya di jalan Wahidin atau di tanjakan Tanah Putih, motor saya mogok. Untuk bawanya ke bengkel dengan Olivia, tentu saya kerepotan. Maka saya menelepon Yonathan, anak saya yang pertama, untuk menjemput adiknya. Sementara kami menunggu jemputan, ada seorang anak muda yang melewati jalan di mana kami menunggu, tiba-tiba ia berbalik arah menghampiri kami dengan maksud untuk menolong kami. Dengan berbagai alasan kami menolak pertolongan anak muda tersebut. Dan yang membuat Olive heran adalah mengapa anak muda itu bersedia menolong kami. Maka saya menjelaskan bahwa tidak perlu heran, kalau kita bersedia menolong orang lain pasti dalam suatu kesempatan yang lain saat kita dalam kesulitan, akan ada orang yang menolong karena apa yang kita tabur pasti akan kita tuai.
Kita mungkin juga seringkali mendengar orang Samaria yang baik hati atau kisah-kisah yang lain yang mengajarkan agar kita berbuat baik atau menolong orang lain. Pertanyaannya, sudahkah kita melakukannya dalam kehidupan kita sehari -hari?
Surat Galatia juga mengingatkan kepa...selengkapnya » |
Ada satu kebiasaan yang saya lakukan selama bertahun-tahun, yaitu mengantar atau menjemput anak sekolah. Suatu ketika dalam perjalanan setelah menjemput anak saya, Olivia, pulang dari sekolah tepatnya di jalan Wahidin atau di tanjakan Tanah Putih, motor saya mogok. Untuk bawanya ke bengkel dengan Olivia, tentu saya kerepotan. Maka saya menelepon Yonathan, anak saya yang pertama, untuk menjemput adiknya. Sementara kami menunggu jemputan, ada seorang anak muda yang melewati jalan di mana kami menunggu, tiba-tiba ia berbalik arah menghampiri kami dengan maksud untuk menolong kami. Dengan berbagai alasan kami menolak pertolongan anak muda tersebut. Dan yang membuat Olive heran adalah mengapa anak muda itu bersedia menolong kami. Maka saya menjelaskan bahwa tidak perlu heran, kalau kita bersedia menolong orang lain pasti dalam suatu kesempatan yang lain saat kita dalam kesulitan, akan ada orang yang menolong karena apa yang kita tabur pasti akan kita tuai.
Kita mungkin juga seringkali mendengar orang Samaria yang baik hati atau kisah-kisah yang lain yang mengajarkan agar kita berbuat baik atau menolong orang lain. Pertanyaannya, sudahkah kita melakukannya dalam kehidupan kita sehari -hari?
Surat Galatia juga mengingatkan kepada kita untuk berbuat baik karena apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Kalau kita menabur kebaikan, maka kita pasti akan menuai kebaikan. Demikian juga kalau kita menabur kejahatan, pasti kita akan menuai kejahatan. Mari kita menabur apa yang baik sehingga kita dan anak-anak kita dapat menuai kebaikan yang kita tabur selama di dunia ini.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|