|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Dengan mengakui kekurangan kita menjadikan kekuatanNya diberikan kepada kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tahu Diri |
|
Tahu Diri |
|
Kamis, 05 April 2018 |
|
|
|
|
|
Tahu Diri |
|
Yeremia 1 : 4 - 10 |
|
|
|
|
|
|
Yeremia adalah salah satu nabi yang dipakai oleh Tuhan seperti halnya Musa. Ketika Tuhan memanggil Yeremia dan memberitahukan kepadanya bahwa ia telah ditetapkan menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Yeremia menanggapi panggilan Tuhan dengan “Tahu diri” bahwa dirinya tidak pandai bicara, apalagi dirinya yang masih muda, belum ada pengalaman. Namun demikian bukan berarti Yeremia menolak panggilan tersebut. Ada 2 hal yang terkandung dalam tanggapan Yeremia atas panggilanNya.
Pertama : Ketidakmampuannya. Yeremia menjelaskan ketidakmampuannya dalam hal berbicara karena ia sadar betul dimana seorang nabi harus tegar dalam menyampaikan perkataan Firman yang dari Tuhan kepada umatNya. Sementara ia “Tahu diri” masih muda belum berpengalaman lalu harus berbicara di hadapan sebuah bangsa, baik yang anak-anak, remaja, pemuda, dewasa dan para tua-tua yang sudah berpengalaman diantara umat-umat tersebut [ayat 6] itulah yang dibayangkan oleh Yeremia. Mampukah aku menyuarakan kehendak Tuhan? mampukah aku berbicara dengan tegas?
Kedua : Penyerahan diri. Orang yang menolak sebuah tugas karena alasan tidak mampu sangat berb...selengkapnya » |
Yeremia adalah salah satu nabi yang dipakai oleh Tuhan seperti halnya Musa. Ketika Tuhan memanggil Yeremia dan memberitahukan kepadanya bahwa ia telah ditetapkan menjadi nabi bagi bangsa-bangsa. Yeremia menanggapi panggilan Tuhan dengan “Tahu diri” bahwa dirinya tidak pandai bicara, apalagi dirinya yang masih muda, belum ada pengalaman. Namun demikian bukan berarti Yeremia menolak panggilan tersebut. Ada 2 hal yang terkandung dalam tanggapan Yeremia atas panggilanNya.
Pertama : Ketidakmampuannya. Yeremia menjelaskan ketidakmampuannya dalam hal berbicara karena ia sadar betul dimana seorang nabi harus tegar dalam menyampaikan perkataan Firman yang dari Tuhan kepada umatNya. Sementara ia “Tahu diri” masih muda belum berpengalaman lalu harus berbicara di hadapan sebuah bangsa, baik yang anak-anak, remaja, pemuda, dewasa dan para tua-tua yang sudah berpengalaman diantara umat-umat tersebut [ayat 6] itulah yang dibayangkan oleh Yeremia. Mampukah aku menyuarakan kehendak Tuhan? mampukah aku berbicara dengan tegas?
Kedua : Penyerahan diri. Orang yang menolak sebuah tugas karena alasan tidak mampu sangat berbeda dengan orang yang menolak tugas karena memang tidak bersedia melakukan tugas tersebut. Di dalam tanggapan atas panggilannya Yeremia menjelaskan keadaan yang sesungguhnya bahwa ia memiliki kelemahan. Pengakuan Yeremia itu bukan sekedar untuk memberitahu Tuhan namun itu adalah suatu bentuk penyerahan diri. Dan Tuhan tahu hal itu. Tuhan tidak butuh hal lain dari Yeremia. Ia butuh kesediaan dan ketaatan Yeremia untuk melakukan apa yang Ia perintahkan. Kekurangan dalam diri Yeremia bukan menjadi penghalang untuk Tuhan memakainya. Hanya dengan mengulurkan tanganNya ke mulut Yeremia, kesulitan itu teratasi.
Semua orang pasti memiliki kekurangan dalam dirinya termasuk kita orang percaya yang seringkali menjadi penghalang bagi diri kita untuk melakukan sesuatu untuk Tuhan tetapi apapun kekurangan itu akuilah semua di hadapan Tuhan. Tuhan tahu bagaimana memperlengkapi kita guna dipakai untuk tujuanNya bahkan dengan karunia-karunia yang tidak pernah kita duga untuk diberikan kepada kita untuk memberikan yang terbaik buat keselamatan jiwa-jiwa melalui Roh KudusNya yang ditaruh di dalam hidup kita. Nyatakan kekurangan dan kelemahan diri kepada Tuhan dan penyerahan diri kita kepadaNya maka Tuhan akan memampukan kita seperti halnya Tuhan sudah memampukan Yeremia.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|