|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tetaplah fokus dalam Yesus, karena Dia adalah Allah yang berkuasa mengubahkan segala sesuatu dalam hidup kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tetaplah di Dalam Yesus |
|
Tetaplah di Dalam Yesus |
|
Sabtu, 11 Februari 2017 |
|
|
|
|
|
Tetaplah di Dalam Yesus |
|
Ibrani 3:1-6 |
|
|
|
|
|
|
Sebagai orangtua, saya pernah menyarankan kepada anak perempuan saya untuk tidak melewati desa Meteseh tepatnya di tanjakan panjang jalan Sigar Bencah menuju kampus Undip wilayah Tembalang Semarang. Mengapa? Karena selain jalannya yang tidak rata karena daerah tanah gerak, daerah itu pada waktu-waktu tertentu juga sepi dan rawan kejahatan. Sehingga saya menganjurkan untuk melewati jalan lain yang ramai dan datar, dengan demikian saya mengantisipasi hal-hal yang tidak saya inginkan. Saya menganjurkan untuk memilih jalan yang terbaik.
Berbicara soal MEMILIH pastilah dilatarbelakangi dengan pertimbangan “ini dan itu”. Mana yang terbaik, menyenangkan, memuaskan atau mungkin mana yang lebih menguntungkan. Demikian juga dengan orang-orang Ibrani [Yahudi] yang sudah percaya Yesus, yang oleh penulis surat Ibrani disebut sebagai saudara-saudara yang kudus dan yang menerima panggilan sorgawi [ay. 1]. Mereka menghadapi situasi tertentu untuk memilih tetap percaya Yesus atau kembali kepada Yudaisme yang mengagumi Musa sebagai tokohnya. Penulis surat Ibrani memperjelas bahwa Yesus lebih besar dari Musa karena Yesus adalah Al...selengkapnya » |
Sebagai orangtua, saya pernah menyarankan kepada anak perempuan saya untuk tidak melewati desa Meteseh tepatnya di tanjakan panjang jalan Sigar Bencah menuju kampus Undip wilayah Tembalang Semarang. Mengapa? Karena selain jalannya yang tidak rata karena daerah tanah gerak, daerah itu pada waktu-waktu tertentu juga sepi dan rawan kejahatan. Sehingga saya menganjurkan untuk melewati jalan lain yang ramai dan datar, dengan demikian saya mengantisipasi hal-hal yang tidak saya inginkan. Saya menganjurkan untuk memilih jalan yang terbaik.
Berbicara soal MEMILIH pastilah dilatarbelakangi dengan pertimbangan “ini dan itu”. Mana yang terbaik, menyenangkan, memuaskan atau mungkin mana yang lebih menguntungkan. Demikian juga dengan orang-orang Ibrani [Yahudi] yang sudah percaya Yesus, yang oleh penulis surat Ibrani disebut sebagai saudara-saudara yang kudus dan yang menerima panggilan sorgawi [ay. 1]. Mereka menghadapi situasi tertentu untuk memilih tetap percaya Yesus atau kembali kepada Yudaisme yang mengagumi Musa sebagai tokohnya. Penulis surat Ibrani memperjelas bahwa Yesus lebih besar dari Musa karena Yesus adalah Allah sebagai pencipta [ay. 3, 4], sedangkan Musa hanyalah pelayan-Nya [ay. 5]. Orang-orang Kristen Ibrani [Yahudi] harus kembali dan tetap yakin percaya kepada Yesus yang telah memberi jaminan keselamatan sorgawi.
Saudara, melalui surat Ibrani Allah juga berbicara kepada gereja saat ini. Berbicara kepada banyak orang kristen yang sedang bergumul karena masih ada keraguan percaya Yesus. Atau berbicara juga kepada kita saat ini, ketika kita tetap rajin ke gereja tetapi rasa-rasanya tidak ada gairah dan selama ini tetap saja ada perasaan takut dan kuatir akan segala sesuatu yang menindih kita. Kita mencoba melarikan diri dari hadapan Yesus, mencari pertolongan lain. Apabila Saudara saat ini sedang menghadapi keadaan yang demikian, maka cobalah sekali lagi untuk datang kepada Yesus. Tetapi kali ini Saudara harus datang dengan keyakinan teguh bahwa Yesus adalah Allah yang berkuasa mengubahkan segala sesuatu. Hanya saja Saudara harus yakin dan fokus pada YESUS KRISTUS, jangan coba-coba membagi dengan keyakinan di luar Yesus. Niscaya kita akan menemukan Tuhan dan yang siap untuk memuaskan roh dan jiwa kita.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|