|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan, perjumpaan dengan Pribadi-Nya bukanlah penantian sia-sia, melainkan sebuah kepastian. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Waiting For Godot |
|
Waiting For Godot |
|
Senin, 05 Juni 2017 |
|
|
|
|
|
Waiting For Godot |
|
Kisah Para Rasul 1:6-11 |
|
|
|
|
|
|
Semula naskah teater ’Waiting for Godot’ ditulis dalam bahasa Perancis dan diberi judul ’En Attendant Godot’. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh pengarangnya sendiri, Samuel Beckett, naskah yang lahir dalam kurun waktu antara 9 Oktober 1948 sampai 29 Januari 1949 ini mendapat julukan sebagai ’sandiwara berbahasa Inggris paling menonjol pada abad 20’.
Melalui Vladimir dan Estragon, dua tokoh utama beserta tokoh-tokoh tambahannya, kita bisa menyimak beragam tabiat, perilaku dan pergulatan batin manusia. Dan di atas semua itu, adanya hasrat yang kuat untuk berjumpa dengan sebuah pribadi misterius yang disebut Godot. Meskipun sampai pada akhir cerita mereka masih tetap menanti-nanti Godot yang tak kunjung tiba.
Pada kenyataannya, kita sebagai manusia memang memiliki berbagai macam tabiat, perilaku dan pergumulan batin masing-masing. Dan setiap manusia punya hasrat kuat untuk berjumpa dengan sebuah Pribadi yang Mahakuasa. Syukurlah, Tuhan kita b...selengkapnya » |
Semula naskah teater ’Waiting for Godot’ ditulis dalam bahasa Perancis dan diberi judul ’En Attendant Godot’. Setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh pengarangnya sendiri, Samuel Beckett, naskah yang lahir dalam kurun waktu antara 9 Oktober 1948 sampai 29 Januari 1949 ini mendapat julukan sebagai ’sandiwara berbahasa Inggris paling menonjol pada abad 20’.
Melalui Vladimir dan Estragon, dua tokoh utama beserta tokoh-tokoh tambahannya, kita bisa menyimak beragam tabiat, perilaku dan pergulatan batin manusia. Dan di atas semua itu, adanya hasrat yang kuat untuk berjumpa dengan sebuah pribadi misterius yang disebut Godot. Meskipun sampai pada akhir cerita mereka masih tetap menanti-nanti Godot yang tak kunjung tiba.
Pada kenyataannya, kita sebagai manusia memang memiliki berbagai macam tabiat, perilaku dan pergumulan batin masing-masing. Dan setiap manusia punya hasrat kuat untuk berjumpa dengan sebuah Pribadi yang Mahakuasa. Syukurlah, Tuhan kita bukan pribadi yang sulit untuk dijumpai. Tuhan kita bukan pribadi yang suka memberi harapan palsu.
Kenaikan Tuhan Yesus Kristus bukan merupakan akhir dari kesempatan manusia untuk berjumpa dengan Pribadi-Nya. Tuhan menepati janji-Nya dan mengirimkan Roh Kudus untuk menolong kita. Berbahagialah kita yang mengimani dan menerima penggenapan janji Tuhan itu.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|