|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Marilah kita terus menerus mengerjakan pelayanan kita dengan setia karena tidak ada kata “berhenti”. Tuhan sendiri akan memperhitungkan urusan kita. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Tak Akan Pernah Berhenti |
|
Tak Akan Pernah Berhenti |
|
Rabu, 10 Agustus 2016 | Tema: Diperlengkapi Untuk Membangun Tubuh Kristus |
|
|
|
|
|
Tak Akan Pernah Berhenti |
|
1 Korintus 15:58 |
|
|
|
|
|
|
Pak Narto adalah seorang yang berprofesi sebagai tukang batu. Entah berapa rumah yang sudah dibuatnya atau sudah berapa kali pak Narto membuat jembatan, sudah tak terhitung. Maklum karena dia sebagai tukang batu senior yang sangat baik kerjanya sehingga jasanya sering dipakai banyak orang. Namun ada satu hal yang menarik dalam diri pak Narto, sudah banyak rumah orang lain dia buat tetapi sudah bertahun-tahun dia hanya tinggal di rumah setengah jadi [Jawa: abangan, temboknya masih batu bata merah tidak di plestar]. Pak Narto terus menerus membangun rumah orang lain, tetapi dia tidak pernah menyelesaikan bangunan rumahnya sendiri.
Membangun adalah tindakan mengerjakan sesuatu yang belum selesai, tetapi tidak boleh berhenti. Harus dikerjakan terus menerus sampai selesai. Elia sebagai hamba Allah terus melayani dengan setia dan banyak hal telah dikerjakannya menurut kehendak Allah. Memang ia pernah mengalami putus asa di tengah-tengah melayani sehingga dia lari ke gunung Horeb [1 Raja-Raja 19:1-8], yang akhirnya Elia berjumpa dengan Allah dan mendapatkan peneguhan kembali untuk tetap semangat melayani Tuhan [1 Raja-Raja...selengkapnya » |
Pak Narto adalah seorang yang berprofesi sebagai tukang batu. Entah berapa rumah yang sudah dibuatnya atau sudah berapa kali pak Narto membuat jembatan, sudah tak terhitung. Maklum karena dia sebagai tukang batu senior yang sangat baik kerjanya sehingga jasanya sering dipakai banyak orang. Namun ada satu hal yang menarik dalam diri pak Narto, sudah banyak rumah orang lain dia buat tetapi sudah bertahun-tahun dia hanya tinggal di rumah setengah jadi [Jawa: abangan, temboknya masih batu bata merah tidak di plestar]. Pak Narto terus menerus membangun rumah orang lain, tetapi dia tidak pernah menyelesaikan bangunan rumahnya sendiri.
Membangun adalah tindakan mengerjakan sesuatu yang belum selesai, tetapi tidak boleh berhenti. Harus dikerjakan terus menerus sampai selesai. Elia sebagai hamba Allah terus melayani dengan setia dan banyak hal telah dikerjakannya menurut kehendak Allah. Memang ia pernah mengalami putus asa di tengah-tengah melayani sehingga dia lari ke gunung Horeb [1 Raja-Raja 19:1-8], yang akhirnya Elia berjumpa dengan Allah dan mendapatkan peneguhan kembali untuk tetap semangat melayani Tuhan [1 Raja-Raja 19:15,16].
Perkara melayani Tuhan adalah turut membangun jemaat yang terhisap dalam tubuh Kristus. Sebelum si pemilik bangunan itu menyatakan bahwa bangunan itu selesai, maka para pengerja harus tetap bekerja menyelesaikannya. Tidak ada kata berhenti. Siapa pemilik bangunan yang harus dikerjakan terus menerus? Siapakah pemilik Gereja sebagai tubuh Kristus yang harus dibangun terus menerus? Tentu saja Tuhan Yesus sendiri. Selama Tuhan Yesus belum menyatakan berhenti dari membangun, itu berarti para pengerja-Nya harus terus bekerja membangunnya.
Saudara, selama dunia ini masih dipenuhi manusia maka membangun gereja-Nya tidak akan pernah berhenti karena gereja sebagai duta Kristus untuk penyelamatan dunia ini. Jangan pernah kita berkata, “Aku berhenti saja dari pelayanan. Aku sudah cukup lama terlibat dalam pelayanan.” Kita sudah diperlengkapi Tuhan dengan bakat, talenta dan karunia rohani, marilah kita kerjakan terus menerus untuk melayani Tuhan. Mungkin urusan pribadi kita terkesampingkan, tetapi tak mengapa karena Tuhan sendiri akan memperhitungkan urusan kita [ayat 58].
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|