|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! [Matius 13:9]
|
|
|
|
|
|
|
|
DITULIS OLEH |
|
Ibu Lydia N. Haryanto |
|
Kontributor |
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Siap Mendengar |
|
Siap Mendengar |
|
Jumat, 19 Juli 2019 |
|
|
|
|
|
Siap Mendengar |
|
Matius 13:1-23 |
|
|
|
|
|
|
“Wah tidak enak kerja di sini....” gumam seorang karyawan kepada temannya karena ada peraturan selama jam kerja tidak boleh pegang HP. Mengapa ?? Karena pada umumnya “HP” membuat konsentrasi terpecah sehingga tidak bisa mendengar dengan baik.
Kantor atau sekolah sangat mudah membuat peraturan tentang penggunaan HP. Bagaimana dengan gereja khususnya saat jemaat beribadah?? Tidak mungkin gereja melarang jemaat membawa HP karena Alkitab Elektronik ada di dalamnya. Lebih ringan, praktis daripada Alkitab “manual”, berat. Saat HP dibuka, hati akan tergelitik untuk melihat yang “lain2” yang lebih menarik dari khotbah yang kadang membuat rasa kantuk menggelayut mata. Nah... kalau sudah demikian, jadilah konsentrasi terpecah saat mendengar taburan Firman Tuhan.
Salah satu karakter seorang hamba adalah siap mendengar apa perintah “bos” sehingga dapat melakukan perintah dengan benar. Sebagai murid Tuhan tentu kita harus selalu siap mendengar apa perintah “Guru Agung” kita.
Perikop yang kita renungkan hari ini adalah perumpamaan seorang penabur. Termasuk yang manakah tanah hati kita ??? Tanah pinggir ja...selengkapnya » |
“Wah tidak enak kerja di sini....” gumam seorang karyawan kepada temannya karena ada peraturan selama jam kerja tidak boleh pegang HP. Mengapa ?? Karena pada umumnya “HP” membuat konsentrasi terpecah sehingga tidak bisa mendengar dengan baik.
Kantor atau sekolah sangat mudah membuat peraturan tentang penggunaan HP. Bagaimana dengan gereja khususnya saat jemaat beribadah?? Tidak mungkin gereja melarang jemaat membawa HP karena Alkitab Elektronik ada di dalamnya. Lebih ringan, praktis daripada Alkitab “manual”, berat. Saat HP dibuka, hati akan tergelitik untuk melihat yang “lain2” yang lebih menarik dari khotbah yang kadang membuat rasa kantuk menggelayut mata. Nah... kalau sudah demikian, jadilah konsentrasi terpecah saat mendengar taburan Firman Tuhan.
Salah satu karakter seorang hamba adalah siap mendengar apa perintah “bos” sehingga dapat melakukan perintah dengan benar. Sebagai murid Tuhan tentu kita harus selalu siap mendengar apa perintah “Guru Agung” kita.
Perikop yang kita renungkan hari ini adalah perumpamaan seorang penabur. Termasuk yang manakah tanah hati kita ??? Tanah pinggir jalan, tanah berbatu-batu, tanah yang bersemak duri atau tanah yang baik. Jika hati kita seperti tanah yang di pinggir jalan, kita tidak mengerti Firman Tuhan yang kita dengar maka si jahat akan merampasnya dari hati kita. Jika hati kita seperti tanah berbatu-batu maka Firman Tuhan tidak berakar dan tidak tahan lama sehingga saat aniaya atau penindasan datang pasti murtad. Demikian juga jika hati kita seperti tanah yang bersemak duri, Firman yang didengar akan terhimpit oleh kekuatiran dunia dan tipu daya kekayaan sehingga tidak bisa berbuah. Nah...yang menjadi kerinduan kita semua adalah tanah yang baik karena Firman Tuhan didengar dengan baik, dimengerti sehingga bertumbuh dan berbuah....
Jika kita ingin menjadi tanah yang baik, mari kita selalu siap mendengar apa yang Tuhan katakan melalui FirmanNya. Amin.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|