|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Tuhan, terkadang sulit bagi kami untuk melayani kebutuhan orang lain. Tolong kami untuk menjadi semakin seperti Engkau, mau menyatakan kasih-Mu dalam banyak kesempatan yang kami miliki untuk melayani sesama di sekitar kami. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Abdi Kristus |
|
Abdi Kristus |
|
Selasa, 13 Agustus 2019 |
|
|
|
|
|
Abdi Kristus |
|
2 Timotius 4:5 |
|
|
|
|
|
|
Ada nilai-nilai kehambaan yang luar biasa dari seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdikan dirinya secara sukarela kepada keraton atau sultan [raja] dengan segala aturan yang ada. Abdi dalem berasal dari kata “abdi” yang merupakan dasar dari kata mengabdi dan “dalem” atau “ndalem” yang bisa diartikan sebagai ganti untuk penyebutan sultan [raja]. Pihak keraton sama sekali tidak pernah membuka lowongan atau pendaftaran untuk ‘profesi’ ini. Sejauh ini, keinginan tersebut selalu datang dalam bentuk permohonan atau pengajuan diri. Syaratnya hanya satu, tapi mutlak, yaitu berkelakuan baik atau punya tata krama yang tinggi.
Niatnya saja mengabdi, berarti niatnya bukan untuk mencari uang atau gaji yang besar. Titik beratnya pada pengabdian. Para abdi dalem percaya bahwa ada berkah luar biasa dari pengabdian mereka baik berkat dalam kehidupan, rejeki, anak, dan lainnya. Menjadi abdi dalem memanglah bukan menjadi pilihan utama dalam mencari nafkah, tetapi soal panggilan jiwa. Dari segi batiniah, alasan mereka adalah mendapatkan ketenangan hati dan mampu mengendalikan ...selengkapnya » |
Ada nilai-nilai kehambaan yang luar biasa dari seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta. Abdi dalem merupakan orang yang mengabdikan dirinya secara sukarela kepada keraton atau sultan [raja] dengan segala aturan yang ada. Abdi dalem berasal dari kata “abdi” yang merupakan dasar dari kata mengabdi dan “dalem” atau “ndalem” yang bisa diartikan sebagai ganti untuk penyebutan sultan [raja]. Pihak keraton sama sekali tidak pernah membuka lowongan atau pendaftaran untuk ‘profesi’ ini. Sejauh ini, keinginan tersebut selalu datang dalam bentuk permohonan atau pengajuan diri. Syaratnya hanya satu, tapi mutlak, yaitu berkelakuan baik atau punya tata krama yang tinggi.
Niatnya saja mengabdi, berarti niatnya bukan untuk mencari uang atau gaji yang besar. Titik beratnya pada pengabdian. Para abdi dalem percaya bahwa ada berkah luar biasa dari pengabdian mereka baik berkat dalam kehidupan, rejeki, anak, dan lainnya. Menjadi abdi dalem memanglah bukan menjadi pilihan utama dalam mencari nafkah, tetapi soal panggilan jiwa. Dari segi batiniah, alasan mereka adalah mendapatkan ketenangan hati dan mampu mengendalikan hawa nafsu duniawi.
Kita bisa melihat spirit seorang abdi dalem Kesultanan Yogyakarta yang luar biasa. Kita sebagai Abdi Kristus seharusnya memiliki spirit yang lebih dari mereka. Mengapa? Karena pertama, kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa yang membawa kebinasaan sehingga kita beroleh hidup yang kekal. Kedua, kita telah ditebus menjadi milik Kristus dan dikhususkan untuk melayani-Nya, Raja di atas segala raja. Sebuah keistimewaan dan kehormatan yang besar.
Berdasarkan alasan tersebut, sudah sepatutnya kita mengabdikan diri sepenuhnya kepada Kristus Yesus yang juga kita wujudkan dalam kerelaan melayani sesama karena sadar atau tidak, status kita sebagai orang percaya adalah hamba Kristus. Oleh sebab itu sebagai hamba Kristus, kita harus memiliki hati hamba. Hati yang rela melayani seperti halnya Kristus yang datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani.
Tapi terkadang tidak mudah bagi kita untuk melayani dengan kerelaan dan sukacita. Ketika kita sedang bersedih, sulit rasanya memberikan penghiburan kepada yang berduka. Ketika kami dalam banyak kebutuhan, berat rasanya membantu kebutuhan orang lain. Ketika kita sibuk, tidak mudah rasanya memberi waktu untuk mereka yang membutuhkan kehadiran kita. Ketika kita dalam kekurangan, sulit rasanya kita berbagi kepada mereka yang dalam kebutuhan mendesak. Meneladani Kristus, dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, mari kita menguasai diri dan tetap menunaikan tugas pelayanan kita dengan baik.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|