|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Jalan terbaik untuk mengalami pemulihan dan kemenangan adalah pertobatan. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Pertobatan Membawa Pemulihan |
|
Pertobatan Membawa Pemulihan |
|
Rabu, 16 Oktober 2019 |
|
|
|
|
|
Pertobatan Membawa Pemulihan |
|
1 Samuel 7:2-14 |
|
|
|
|
|
|
Ketika mengalami masalah, apa yang seringkali seseorang lakukan? Seringkali seseorang menyalahkan keadaan; acapkali menyalahkan orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin menyalahkan Tuhan; mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Apakah itu semua menyelesaikan masalah? Apakah itu cara yang membuahkan jalan keluar? Tentu tidak!
Mari kita belajar dari perjalanan hidup umat Israel. Mengapa hidup umat Israel tetap menderita dijajah Filistin? Padahal dari perikop sebelumnya, kita tahu tabut Tuhan sudah kembali ke tanah Israel [ayat 1] dan orang Filistin pun sebenarnya “kapok” menghadapi Tuhan yang disembah umat Israel karena dewa Dagon tidak sanggup menghadapi keperkasaan Tuhan yang hidup.
Penindasan selama dua puluh tahun oleh Filistin disebabkan Israel tidak pernah sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan. Tabut Tuhan hanya menjadi simbol keagamaan semata-mata tanpa kesadaran bahwa Tuhan menuntut penyembahan tunggal kepada-Nya. Perikop hari ini menunjukkan bagaimana mereka s...selengkapnya » |
Ketika mengalami masalah, apa yang seringkali seseorang lakukan? Seringkali seseorang menyalahkan keadaan; acapkali menyalahkan orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin menyalahkan Tuhan; mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Apakah itu semua menyelesaikan masalah? Apakah itu cara yang membuahkan jalan keluar? Tentu tidak!
Mari kita belajar dari perjalanan hidup umat Israel. Mengapa hidup umat Israel tetap menderita dijajah Filistin? Padahal dari perikop sebelumnya, kita tahu tabut Tuhan sudah kembali ke tanah Israel [ayat 1] dan orang Filistin pun sebenarnya “kapok” menghadapi Tuhan yang disembah umat Israel karena dewa Dagon tidak sanggup menghadapi keperkasaan Tuhan yang hidup.
Penindasan selama dua puluh tahun oleh Filistin disebabkan Israel tidak pernah sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan. Tabut Tuhan hanya menjadi simbol keagamaan semata-mata tanpa kesadaran bahwa Tuhan menuntut penyembahan tunggal kepada-Nya. Perikop hari ini menunjukkan bagaimana mereka sebenarnya masih menyembah dewa-dewa Kanaan. Itulah sebabnya, keluhan Israel atas penindasan Filistin dijawab Samuel dengan ajakan pertobatan [ayat 3].
Bukti bahwa Israel bertobat ialah mereka meninggalkan semua ilah asing [ayat 4] dan mengikrarkan loyalitas tunggal hanya kepada Tuhan [ayat 6]. Tuhan menerima persembahan kurban mereka dan memenangkan peperangan mereka melawan Filistin [ayat 10-11]. Sebagai pengakuan bahwa memang Tuhan-lah yang telah membela umat-Nya dari Filistin, dan kemudian Samuel pun mendirikan tugu yang dinamainya Eben-Haezer sebagai pengingat kepada keturunan umat Israel bahwa Tuhan selalu menolong dan kemenangan yang diberikan kepada umat-Nya sungguh tuntas.
Dari kisah ini, kita bisa belajar dua hal. Pertama, saat masalah menerpa kita, jangan kita terus menerus mengeluh karena keluhan itu akan semakin “mengganda” dalam pikiran kita sehingga menimbulkan keraguan dan membuat keyakinan kita semakin lemah. Stop mengeluh! Ambilah waktu untuk mengevaluasi diri. Kita harus memeriksa diri dengan jujur kalau-kalau ada dosa yang harus diakui, bertobat, lalu menjalani hidup baru dengan setia melakukan kehendak Tuhan. Pertobatan adalah cara terbaik mengalami pemulihan, berkat dan bahkan kemenangan. Pertobatan sejati juga ditunjukkan dengan hanya menyembah kepada Tuhan. Hidup berimankan Tuhan di setiap waktu, itulah kekuatan kita menghadapi masalah apa pun. Evaluasi diri akan menjadikan kita bijaksana; tidak mengulangi kesalahan yang sama; bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik. Kedua, dari kehidupan Samuel, kita bisa belajar menjadi pribadi yang memiliki hati untuk membimbing orang berdosa menyadari dosa dan kesalahannya, menuntunnya pada pertobatan dan komit pada perubahan yang menjadikannya pribadi yang taat kepada Tuhan. Di sini kita menemukan bahwa Tuhan memberkati pekerjaan bahkan pergumulan hamba-Nya. Pemimpin yang tekun di dalam Tuhan mendatangkan keselamatan bagi yang dipimpinnya. Mari kita menjadi umat-Nya yang setia dan mendukung pemimpin kita untuk hormat dan kemuliaan Tuhan.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|