|
SEPEKAN TERAKHIR |
|
|
|
POKOK RENUNGAN |
|
|
|
Doa bukanlah menuntut kehendak kita dikabulkan melainkan berserah agar kehendak-Nya terjadi. |
|
|
|
|
|
|
Renungan Lain oleh Penulis: |
|
|
|
|
|
|
|
|
Home » Renungan » Sikap Doa Orang Dewasa |
|
Sikap Doa Orang Dewasa |
|
Kamis, 01 Desember 2016 | Tema: Siap Menyambut KedatanganNya |
|
|
|
|
|
Sikap Doa Orang Dewasa |
|
Efesus 3:20 |
|
|
|
|
|
|
Dalam hal apa sajakah kita harus bertumbuh dewasa? Dalam seluruh aspek kehidupan kita, termasuk dalam sikap doa kita. Pada umumnya kecenderungan orang dalam berdoa adalah memohon agar segala keinginan atau kerinduannya dikabulkan Tuhan. Kehendak dirinya lebih mengemuka di sini. Namun Paulus mendorong kita memiliki sikap doa yang berbeda, yaitu menjadikan kehendak Allah sebagai landasannya.
Paulus berdoa agar jemaat Efesus dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Allah berdasarkan kekayaan kemuliaan-Nya. Inilah kebutuhan mendasar orang beriman, yaitu kehadiran kuasa Allah di dalam hidupnya. Paulus juga berdoa agar orang Kristen non Yahudi, sebagai bagian dari keluarga Allah, memahami kasih Kristus yang multidimensi. Umat yang telah mengalami kasih Kristus niscaya akan memahami kasih itu serta mau hidup dan berakar di dalamnya. Tujuannya, agar jemaat Efesus dipenuhi kepenuhan Allah. Nyanyian pujian pada akhir doa Paulus memperlihatkan keyakinan Paulus akan kebenaran Tuhan. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau kita pikirkan.
Doa Paulus ini menggarisbawahi kebutuhan utama umat Tuhan. Jemaat akan mengalami hidup yang dinamis ketika mer...selengkapnya » |
Dalam hal apa sajakah kita harus bertumbuh dewasa? Dalam seluruh aspek kehidupan kita, termasuk dalam sikap doa kita. Pada umumnya kecenderungan orang dalam berdoa adalah memohon agar segala keinginan atau kerinduannya dikabulkan Tuhan. Kehendak dirinya lebih mengemuka di sini. Namun Paulus mendorong kita memiliki sikap doa yang berbeda, yaitu menjadikan kehendak Allah sebagai landasannya.
Paulus berdoa agar jemaat Efesus dikuatkan dan diteguhkan oleh Roh Allah berdasarkan kekayaan kemuliaan-Nya. Inilah kebutuhan mendasar orang beriman, yaitu kehadiran kuasa Allah di dalam hidupnya. Paulus juga berdoa agar orang Kristen non Yahudi, sebagai bagian dari keluarga Allah, memahami kasih Kristus yang multidimensi. Umat yang telah mengalami kasih Kristus niscaya akan memahami kasih itu serta mau hidup dan berakar di dalamnya. Tujuannya, agar jemaat Efesus dipenuhi kepenuhan Allah. Nyanyian pujian pada akhir doa Paulus memperlihatkan keyakinan Paulus akan kebenaran Tuhan. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau kita pikirkan.
Doa Paulus ini menggarisbawahi kebutuhan utama umat Tuhan. Jemaat akan mengalami hidup yang dinamis ketika mereka menyadari kehadiran Kristus di dalam hati mereka. Hidup mereka akan efektif karena memiliki kualitas yang lahir dari kuasa Roh Kudus, pemahaman akan kasih Kristus, serta dipenuhi oleh kepenuhan Allah. Inilah yang akan menolong jemaat dalam berdoa. Mereka akan mempercayakan hidupnya pada kuasa dan kehendak-Nya. “Bukan kehendakku, tapi kehendak-Mulah yang jadi”.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
FOLLOW OUR INSTAGRAM |
|
|
|
|
|
|
|